Pembangunan Kawasan Rempang Batam Bakal Terapkan Prinsip Green Industri

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian melanjutkan pengembangan Kawasan Industri Rampang, Batam

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 21:55 WIB
Monumen Welcome to Batam
Monumen Welcome to Batam menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Batam. Tulisan itu menghadap langsung ke dermaga kapal ferri internasional sebagai sambutan selamat datang wisatawan. (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian melanjutkan pengembangan Kawasan Industri Rampang, Batam untuk bisa meningkatkan investasi di wilayah Batam dan juga peningkatan penyerapan lapangan kerja.

PT Makmur Elok Graha (MEG) bersama BP Batam selaku pengembang Kawasan Rempang berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Rempang menjadi kawasan industri dan bisnis yang kompetitif dan mengusung prinsip green industry.

Direktur Utama PT Makmur Elok Graha (MEG) Nuraini Setiawati mengatakan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan, berkelanjutan dan tangguh. Konsep ini mencerminkan komitmen terhadap perencanaan dan pembangunan kota yang bertanggung jawab dan berpikiran maju.

Pengembangan Kawasan Rempang, juga tidak lepas dari energi hijau, di mana pengembangan di Pulau Rempang akan berbasis tenaga terbarukan seperti tenaga surya dan energi baru terbarukan yang lain. Dengan menggunakan energi terbarukan di Pulau Rempang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon.

"Kita mengusung konsep green. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," ujarnya, Kamis (13/4/2023).

Nuraini juga mengatakan perusahaan sudah mengalokasikan sejumlah capital expenditur (capex) hingga 2080 mendatang. Cakupan investasi meliputi pengembangan industri menengah, manufaktur, logistik, kawasan pariwisata terintegrasi serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.

"Secara keseluruhan, pengembangan Kawasan Rempang diharapkan memiliki implikasi yang signifikan terhadap perekonomian lokal, didorong oleh pembangunan infrastruktur energi terbarukan, pertumbuhan penduduk, dan kegiatan ekonomi terkait," ujar Nuraini.

 

Potensi Investor

BP Batam
Batam merupakan daerah industri yang memiliki sekitar 24 Kawasan Industri Integrated/Istimewa.

Nuraini menambahkan untuk saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang. Adapun investor tersebut berasal baik dari dalam negeri hingga luar negeri.

"Jadi pertama kita hidupkan energi baru terbarukan. jadi investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS," pungkas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Batam-Rempang menjadi titik masuk utama dari Singapura ke Jakarta dan bagian lain di Indonesia. Sehingga diharapkan Kawasan Rempang sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi, industri dan pariwisata Indonesia, dengan pendekatan menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan.

"Diharapkan kawasan ini bisa mengubah cakrawala di Singapura dan Batam. Kalau kita di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam," kata Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya