Top 3: Negara Kantongi Rp 30,6 Triliun dari Pengemplang BLBI

Sampai 30 Mei 2023, Satgas BLBI telah berhasil mencatatkan perolehan aset dan PNBP dengan jumlah aset seluas 3.980,62 hektar dan estimasi nilai sebesar Rp 30,659 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Jun 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 06:30 WIB
Satgas BLBI melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang Sumatera Utara telah melaksanakan penyitaan atas sebagian aset dari PT Samaeri Mitracipta Nias.
Satgas BLBI melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang Sumatera Utara telah melaksanakan penyitaan atas sebagian aset dari PT Samaeri Mitracipta Nias.

Liputan6.com, Jakarta Sampai 30 Mei 2023, Satgas BLBI telah berhasil mencatatkan perolehan aset dan PNBP dengan jumlah aset seluas 3.980,62 hektar dan estimasi nilai sebesar Rp 30,659 triliun.

Satgas BLBI sendiri diberi tugas menagih dana negara sebesar Rp 110,4 triliun, sebelum masa tugas berakhir pada 31 Desember 2023 mendatang.

Artikel mengenai aset BLBI ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (7/6/2023):

1. Negara Kantongi Rp 30,6 Triliun dari Pengemplang BLBI, Sri Mulyani: Masih Kurang!

Hingga 30 Mei 2023, Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) telah berhasil mencatat perolehan aset dan penerimaan negara hingga Rp 30,659 triliun dari para pengemplang dana BLBI.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai jumlah itu masih kurang. Pasalnya, angka Rp 30,6 triliun itu masih di bawah target Sang Bendahara Negara dan juga Menko Polhukam, Mahfud MD.

Satgas BLBI sendiri diberi tugas menagih dana negara sebesar Rp 110,4 triliun, sebelum masa tugas berakhir pada 31 Desember 2023 mendatang.

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani: Ini Sangat Langka

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023). Sri Mulyani menjelaskan penyebab pelambatan ekonomi global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023). Sri Mulyani menjelaskan penyebab pelambatan ekonomi global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap Indonesia tengah mengalami momen langka. Utamanya dengan capaian kinerja perekonomian yang positif di tengah kondisi pelemahan ekonomi global.

Menurut catatannya, ekonomi Indonesia mampu bertahan tumbuh di angka 5,03 persen di kuartal I-2023. Ini yang membuat Indonesia menjadi perhatian seluruh negara di dunia.

"Meskipun kita juga melihat bulan Mei ini sudah sedikit menurun, namun ini adalah situasi yang sangat langka. Sebagian besar negara-negara yang selama ini pertumbuhan ekonominya baik, mereka dihadapkan pada perlemahan pertumbuhan ekonomi dan demand-nya juga melemah atau kontraktif," ujar Sri Mulyani dalam Bisnis Indonesia Gree Forum 2023, Selasa (6/6/2023).

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Panen 14 Ton Udang Vaname di Kebumen

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan Panen raya secara parsial kedua di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. (Tira/Liputan6.com)
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan Panen raya secara parsial kedua di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. (Tira/Liputan6.com)

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan Panen raya secara parsial kedua di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. 

Untuk panen parsial kedua ini , total udang yang dipanen sekitar 14 ton atau sekitar 20 persen dari kapasitas tambak seluas 60 hektare.

Ukuran udang vaname yang dipanen kali ini ukuran 50 dengan harga jual mencapai Rp69.000-70.000 per kilogramnya.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya