Mentan Tekankan Pentingnya Pemetaan Wilayah Hadapi El Nino

Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023 dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan dan produktivitas pangan.

oleh stella maris diperbarui 21 Jul 2023, 16:04 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 15:58 WIB
Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) hadiri Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak El Nino dan Percepatan Tanam Provinsi Jawa Barat digelar di Bandung pada Kamis (20/7)/Istimewa.

Liputan6.com, Bandung Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak El Nino dan Percepatan Tanam Provinsi Jawa Barat digelar di Bandung pada Kamis (20/7). Dalam rapat tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menekankan pentingnya pemetaan wilayah di masing-masing provinsi karena fenomena El Nino diprediksi akan memberi dampak besar terhadap berbagai sektor, termasuk pertanian. 

"Semua daerah harus memetakan mana daerah yang merah, kuning dan hijau, untuk daerah yang hijau yang airnya masih lebih dari cukup, harus kita dukung maksimal disitu, untuk daerah kuning yang airnya cukup, akan kami intervensi melalui irigasi, mekanisasi, varietas unggul, untuk daerah merah, pemerintah daerah dapat mendorong daerah ini menjadi lumbung-lumbung pangan," ujar Mentan SYL usai membuka Rapat Koordinasi di Hotel Aston Pasteur Bandung. 

Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023. Ancaman ini berintensitas lemah hingga moderat sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan dan produktivitas pangan. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Mentan SYL mengaku telah mempersiapkan enam provinsi yang akan menjadi penyangga utama pasokan pangan nasional. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) hadiri Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak El Nino dan Percepatan Tanam Provinsi Jawa Barat digelar di Bandung pada Kamis (20/7)/Istimewa.

"Keenam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Saya minta Jawa Barat maksimal mendukung dan bersama-sama bekerja, dalam menjabarkan perintah Bapak Presiden dalam menghadapi El Nino," ujar Mentan SYL. 

Lebih lanjut Mentan SYL juga menjelaskan, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat harus terlibat maksimal dalam mengantisipasi El Nino. Semua pihak, tegasnya, harus berkomitmen memastikan berbagai agenda dan program berjalan efektif di lapangan.

"Memang tidak boleh PD (Percaya Diri) berlebihan, tapi saya optimis, kita bisa menjaga pangan lebih dari 280 juta jiwa masyarakat Indonesia secara baik, kita bisa bersama-sama melewati ini," kata Mentan SYL.

Terkait dengan berbagai strategi Kementan dalam menghadapi El Nino, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan sebagai upaya antisipasi kekeringan yang panjang, Gerakan percepatan tanam (Gertam) di Jawa Barat akan dilaksanakan di setiap kabupaten masing masing minimal 1.000 hektar.

"Jawa Barat sebagai sentra produksi diharapkan mampu menyangga produksi dan berkontribusi secara nasional," ujarnya saat mendampingi Mentan SYL.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya