Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menegaskan, penawaran umum perdana (IPO) saham anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) tidak akan dilaksanakan tahun ini. Alasannya, perseroan masih perlu mencari waktu yang tepat.Â
"Hal ini tentunya sejalan dengan ketetapan yang disampaikan Kementerian BUMN melalui Wakil Menteri BUMN beberapa waktu lalu," VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, Sabtu (29/7/2023).
Baca Juga
Fadjar menjelaskan beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Diantaranya, seiring dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara sepanjang 2023 akibat tekanan dari pengaruh resesi global.
Advertisement
Dari sisi makro ekonomi global, tren peningkatan suku bunga The Fed menambah beban ekonomi emerging markets untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.Â
"Di sisi lain harga minyak dunia (Brent) mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, dimana dalam beberapa bulan terakhir berada di level USD 70-80 per barrel, dan diprediksi tetap bertahan pada level tersebut hingga 2024. Hal ini juga menjadi faktor yang kurang mendukung pelaksanaan IPO PHE pada saat ini," tuturnya.Â
Meski tidak lewat jalur IPO, Pertamina mendorong PBE agar bisa meningkatkan nilai perusahan. Itu dilakukan lewat aktivitas unlock value di sektor hulu migas, dengan peningkatan produksi migas, ekspansi global, akuisisi, studi pengembangan bisnis baru CCS/CCUS untuk memaksimalkan nilai asset, serta meningkatkan produksinya.Â
"Strategi tersebut dijalankan untuk mendukung pencapaian target produksi Nasional minyak bumi sebanyak 1 Juta barel per hari (bph) dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030 demi terjaganya ketahanan energi nasional," kata Fadjar.
Strategi unlock value tersebut didukung dengan kondisi fundamental PHE yang kuat. Menurut dia, PHE saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik. Dibuktikan dengan kinerja baik pada 2022, yang berhasil mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar 7 persen berbanding tahun sebelumnya, serta laba bersih USD 4,67 miliar.Â
"Hal ini merupakan salah satu bukti keberhasilan transformasi yang dijalankan Pertamina di sektor hulu migas," imbuhnya.
Ditambahkan Fadjar, PHE juga telah mendapatkan score 85,05 atau kategori sangat baik, dalam assesment GCG tahun buku 2022. Selain itu PHE berhasil mendapatkan rating ESG rating sebesar 31,2 atau peringkat 13 dari 143 perusahaan migas di dunia.Â
"Adapun dampak positif performa PHE kepada pendapatan negara tahun 2022 sebesar USD 8,77 miliar yang terdiri dari pendapatan pajak dan non pajak," terangnya.
Pertamina Beberkan Alasan IPO PHE Batal Dilaksanakan Tahun Ini
Pertamina Hulu Energi (PHE) disebut batal melantai di bursa saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) tahun ini. Alasannya, karena momen yang dinilai kurang tepat imbas kondisi pasar global saat ini.
Hal ini diungkap Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko. Dia menyebut keputusan penunda IPO Pertamina Hulu Energi ini diambil setelah melakukan peninjauan dari kinerja perusahaan dan kondisi pasar.
"Kita kan kemarin lagi me-review PHE listing kan, jadi kita akan tunda listing-nya PHE, nanti sampai menunggu momentum di market," kata dia saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Tiko belum bisa memastikan apakah IPO akan mundur ke tahun depan. Hanya saja, dia tetap berpegang pada kondisi pasar saham.
"Kita lagi tunggu, karena momentum IPO ini kan dua sisi, marketnya dan harga minyaknya. Jadi kita akan tunda sampai waktunya pas," ungkapnya.
Kendati menunda IPO, Tiko menyebut ada fokus lain yang digenjot PHE. Misalnya dengan meningkatkan upaya eksplorasi di lapangan-lapangan yang digarap.
Opsinya, dengan mencari mitra untuk mengoptimalkan eksplorasi tadi. Harapannya, bisa berpengaruh pada peningkatan produksi dari sumur-sumur yang digarap.
"Jadi di PHE ini akan kita dorong peningkatan untuk peningkatan ekplorasi dan drilling-nya supaya produksi meningkat dan sumur-sumur baru bisa ditemukan. Jadi kita fokusnya akan ganti untuk leih cari partner investasi di level field-field di sumurnya. jadi IPO-nya kita tunda dulu," terangnya.
Advertisement
Masuk Pantauan BEI
Diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) masih berlanjut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, Pertamina Hulu Energi masih ada di dalam antrean IPO. Selain itu, BEI masih menunggu perkembangan selanjutnya dari PHE.
"Jadi secara official di pipeline, PHE ada di kami. Kami menunggu update dari PHE dalam hal ada perubahan-perubahan tertentu, tapi kami belum terima surat sampai saat ini." kata I Gede Nyoman saat ditemui di BEI, Senin (24/7/2023).
Dengan demikian, Pertamina Hulu Energi bakal segera melantai di pasar modal.