PLN Jualan Batu Bara, Kantongi Rp 2,4 Triliun

PT PLN Batu Bara Niaga (PLN BB Niaga) mencatatkan pertumbuhan volume penjualan batu bara sebesar 464 persen sepanjang 2022

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Agu 2023, 21:08 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2023, 21:08 WIB
Simak Strategi PLN Amankan Pasokan Batu Bara ke PLTU
PLN mendorong skema kontrak jangka panjang dengan penambang. Hal terjadi dijadikan strategi jitu untuk mengamankan pasokan batu bara bagi pembangkit milik perseroan.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Batu Bara Niaga (PLN BB Niaga) mencatatkan pertumbuhan volume penjualan batu bara sebesar 464 persen sepanjang 2022. Lini bisnis PLN di luar sektor kelistrikan ini menjadi penopang pendapatan diluar penjualan listrik atau beyond kWh.

Direktur Utama PLN BB Niaga Kanapi Subur Dwiyanto menjelaskan, pihaknya bertugas untuk menjaga keamanan pasokan batu bara ke PLN Grup. Pengembangan usaha mampu meningkatkan realisasi volume penjualan dengan realisasi sebesar 2,7 juta metrik ton. Realisasi ini tumbuh 464 persen dibandingkan realisasi per 2021.

Realisasi pasokan batu bara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup sepanjang tahun 2022 sebesar 992 ribu metrik ton. Sedangkan ke IPP sebesar 1,5 juta metrik ton.

"Kami memastikan pasokkan batu bara untuk pembangkit terjaga. Tak hanya rantai pasok yang terjamin, secara kualitas kami memastikan batu bara yang menasok ke pembangkit terjaga kualitasnya," kata Kanapi di Jakarta, Kamis (3/8/2022).

Industri Nonkelistrikan

Selain ke IPP dan PLN Grup, salah satu pendongkrak pertumbuhan volume penjualan batu bara pada tahun lalu dari penjualan ke industri non kelistrikan sebesar 1,1 juta metrik ton. Realisasi ini bahkan tumbuh 1.535 persen dibandingkan 2021.

Dari capaian ini, perusahaan mampu membungkus pendapatan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 2,41 triliun. Perusahaan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 146,39 Miliar atau tumbuh 1.040 persen dibandingkan tahun 2021 yang mampu menopang pertumbuhan kinerja PLN EPI dan juga Holding pada 2022 lalu.

 

Makin Lincah

PLN memastikan terus pemenuhan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sesuai rencana. Foto: PLN
PLN memastikan terus pemenuhan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sesuai rencana. Foto: PLN

Kanapi juga menjelaskan, setelah terbentuk Holding Sub Holding di tubuh PLN, PLN Batu Bara Niaga semakin lincah melakukan pengembangan bisnis. Hal ini terbukti sepanjang 2022, perusahaan mampu melebarkan bisnis niaga batu bara dengan penambahan pelanggan tak hanya IPP namun juga industri non kelistrikan.

"Pengembangan sayap bisnis ini mampu meningkatkan pendapatan dan laba Perusahaan di tahun 2022 kemarin," tegas Kanapi.

Pada tahun ini, Perusahaan berkomitmen menjaga kinerja perusahaan untuk bisa mencatatkan capaian yang baik seperti tahun 2022 bahkan lebih baik. Di satu sisi, perusahaan juga tetap menjaga keamanan pasokkan batu bara ke pembangkit.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan capaian kinerja yang moncer pada PLN BBN merupakan buah hasil dari efisiensi Perusahaan dan upaya perluasan pasar sehingga mampu menopang kinerja keuangan yang sehat.

"Capaian yang moncer sepanjang tahun 2022 ini menjadi bukti bahwa transformasi bisnis yang dilakukan PLN Grup mampu memberikan kontribusi yang lebih baik," kata Iwan.

 

Kekuatan Tambahan

Geliat Bongkar Muat Batu Bara di Tengah Larangan Ekspor
Pekerja saat menyelesaikan aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan PT KCN Marunda, Jakarta Utara, Rabu (5/1/2022). Kebijakan itu diambil setelah mengetahui bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) mengalami krisis pasokan batubara hingga akhir 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Iwan menjelaskan, lini bisnis yang diemban anak usaha anak usaha dari Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) tersebut menjadi sumber kekuatan tambahan perusahaan untuk memperkuat kinerja operasional dan keuangan yang baik. Sektor beyond kwh menjadi salah satu mandat dari holding untuk bisa terus diperkuat.

"Kami menjaga kinerja operasional perusahaan yang resilient sehingga tak hanya mampu menjaga security of supply dari energi primer tetapi juga melakukan pengembangan bisnis untuk memperkuat struktur Perusahaan," tambah Iwan.

Menurut Iwan, PLN EPI menjadi lebih kuat dalam menjaga rantai pasok batu bara dari hulu hingga pembangkit. Rantai pasok yang kuat mampu menjaga Hari Operasi Pembangkit (HOP).

"Kami bersama holding dan pemerintah memonitor langsung rantai pasok batu bara lewat sistem digital. Kami melakukan perombakan sistem kontrak dan juga sistem pengapalan sehingga pasokan batu bara ke pembangkit bisa semakin terjamin," pungkas Iwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya