Liputan6.com, Jakarta - Dalam menyambut Hari Penerbangan Nasional, Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) menyelenggarakan acara Seminar Nasional pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Seminar ini mengangkat tema “Peran Sektor Transportasi Udara dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Industri Pariwisata Nasional dalam Fase Pemulihan Pasca Pandemi”.
Baca Juga
Ketua APJAPI, Alvin Lie melihat kebelakang ketika industri transportasi udara di dalam negeri sempat terpuruk selama 3 tahun lebih akibat pandemi COVID-19.
Advertisement
“Kita harus beryukur bahwa dengan berbagai perjuangan, air mata keringat dan darah, maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia masih mampu bertahan hidup sampai hari ini, luar biasa,” ucap Alvin dalam pidato di Graha CIMB Niaga, Jumat (27/10/2023).
“Banyak (maskapai) di negara-negara lain selama pandemi kolaps. Kita bersyukur maskapai-maskapai besar tetap survive walaupun masih menahan rasa sakit dan mungkin sampai sekarang belum sepenuhnya pulih karena beban 3 tahun tak bisa pulih dalam sekejap,” tuturnya.
Turut hadir juga dalam seminar itu, Presiden Direktur Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi, Sekretaris Jenderal Penerbangan Kementerian Perhubungan Cecep Kurniawan, dan Regional Manager International Air Transport Association (IATA) Asia-Pasifik, Richard Tan.
Selain itu, Alvin juga mengungkapkan bahwa jumlah pesawat maskapai yang dioperasikan di Indonesia belum mencapai level pra-pandemi atau pulih sepenuhnya.
Disebutkannya, jumlah pesawat maskapai yang dioperasikan di Indonesia sebelum pandemi COVID-19 mencapai 600 unit.
Namun ketika Pandemi melanda menyusut menjadi sekitar 300 unit.
“Saat ini sudah mulai tumbuh jumlah pesawat yang statusnya layak diterbangkan mencapai 419 (unit). Ini masih di bawah level pra-pandemi,” katanya.
Adapun Direktur Angkutan Udara Putu Eka Cahyadi memaparkan bahwa dibandingkan dengan rata-rata di negara Asia Pasific dan Afrika, recovery rate penumpang Indonesia cukup cepat terjadi mulai pada tahun 2023 sebesar 85 persen.
“Untuk Penerbangan Dalam Negeri diproyeksikan recovery rate sampai dengan akhir tahun 2023 sebesar 96% dan penerbangan luar negeri sebesar 61%,” imbuhnya.
Menko Airlangga Ajak Singapura Buka Penerbangan Langsung ke Seluruh Indonesia
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong. Dalam pertemuan ini, kedua menteri dan delegasi masing-masing membahas beberapa poin penting yakni terkait implementasi Program Tech:X.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam The 13th Ministerial Meeting of the Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups di Semarang. Terdapat dua sesi yakni bilateral meeting dan plenary meeting, untuk menindaklanjuti progress dan agenda program yang telah ditetapkan pada The 11th Senior Official Meeting on the Six Bilateral Economic Working Groups Indonesia-Singapura yang telah diselenggarakan Mei lalu.
"Saya mengajak seluruh working groups untuk terus menemukan terobosan-terobosan dalam mengimplementasikan kerja sama kita. Hal yang utama tidak hanya mencapai apa yang telah kita sepakati tetapi juga untuk selalu menghadirkan inovasi," tegas Menko Airlangga Hartarto.
Mengenai Program Tech:X, Menko Airlangga menyambut baik implementasi program yang dilakukan secara bertahap dan berharap kolaborasi ini dapat melahirkan talenta digital yang berdaya saing.
Kemudian terkait konektivitas untuk memudahkan mobilitas, Menko Airlangga mengatakan kemudahan dalam mobilitas merupakan elemen kunci yang akan terus ditingkatkan. Dalam kerja sama ini, kedekatan geografis antara Kawasan Batam Bintan Karimun (BBK) dan Singapura menjadi motor penggerak kemudahan tersebut.
Indonesia juga mendorong peningkatan konektivitas udara dengan membuka penerbangan langsung ke lebih banyak titik di seluruh Indonesia. Seluruh upaya tersebut dilakukan juga untuk turut mendukung pertemuan ASEAN selama Keketuaan ASEAN Indonesia tahun ini.
Advertisement
Ekspor Unggas
Lebih lanjut Menko Airlangga membahas progress kerja sama di sektor unggas dengan persetujuan perusahaan Indonesia sebagai supply source sekaligus eksportir produk unggas beku dan ayam olahan, serta mendorong peluang lain untuk memperkuat kerja sama.
Kemudian di sektor pariwisata, Indonesia mendorong Singapura untuk membangun kerja sama dan berinvestasi, khususnya di daerah yang belum terjamah seperti Belitung. Hal ini mengingat Pelabuhan Tanjung Kelayang cocok untuk wisatawan Yacht dan Pelabuhan Tanjung Batu cocok untuk wisatawan Cruise.