Liputan6.com, Jakarta Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan menertibkan bangunan-bangunan liar di sekitar IKN. Utamanya, bangunan di sekitar jalan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi mengatakan bangunan di sekitar jalan itu merupakan bangunan yang berdiri tanpa izin. Ada sejumlah bangunan sementara, tapi juga ditemukan ada hotel.
Baca Juga
"Kenapa kami sebut liar? karena tanpa izin, kami akan pilah bagaimana kondisi before and after, sebelum ada IKN dan sesudah ada IKN. Sesudah ada IKN itu sudah ada regulasi bahwa semua bangunan yang dibangun harus mengacu pada RDTR yang sudah kami turunkan dalam alokasi ruang dan struktur ruang. Nah kami kawal itu," terangnya di sela-sela Konstruksi Indonesia 2023, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
"Hari ini ada hotel, ada rumah penduduk, ada warung-warung yang bangun tanpa izin. Nah itulah tugas kami untuk menertibkan," sambungnya.
Advertisement
Dia mengatakan, nantinya akan melakukan revitalisasi kawasan perkotaan di luar KIPP IKN. Thomas mencatay ada 32 kelurahan dan 22 desa yang masuh rencana penataan tersebut.
Tidak Kumuh
Upaya penataan ini dimaksudkan untuk memberikan kesan kawasan sekitar IKN bertumbuh dengan baik. Artinya, tidak menjadi lingkungan yang kumuh.
"Kami tidak ingin daerah-daerah di luar IKN Nusantara justru tumbuh sembarangan, semrawut, itu kami tidak mau. Maka sebentar lagi kami sudah identifikasi, kami sudah datangi satu per satu untuk mengecek data perizinan, kapan dibangun, kenapa dibangun di situ, sudah semua. hanya tinggal tunggu waktu kami akan lakukan penertiban," bebernya.
Â
Ada Bangunan Permanen
Lebih lanjut, Thomas mencatat ada sejumlah bangunan permanen dan sementara di kawasan tersebut. Misalnya, ada hotel yang berdiri sebagai bangunan permanen.
Di sisi lain, ada banyak pula warung-warung yang dikatakan sebagai bangunan sementara. Meski begitu, seluruh jenis bangunan di sisi jalan menuju KIPP itu akan terkena dampak penertiban.
"Ada juga bangunan tembok. kan itu bukan bangunan sementara. apalagi ada satu hotel, misal ada hotel menjorok ke jalan. nggak boleh. itu kalau revitalisasi jalan, pelebaran jalan 18 meter, itu pasti akan kena," paparnya.
Â
Advertisement
Mobil Dibatasi
Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencatat cara mobilisasi masyarakat di IKN yang berorientasi kepada lingkungan. Salah satunya dengan pemanfaatan transportasi publik secara maksimal.
Kabid Pelaksanaan Transportasi Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Atyanto Busono mengatakan 80 persen mobilisasi akan menggunakan transportasi publik.
Pada saat yang sama, penggunaan kendaraan pribadi akan ditekan sedemikian rupa. Artinya, akan ada pembatasan dari penggunaan kendaraan pribadi di IKN.
"Bagaimana disana tidak ada lagi, 80 persen harus menggunakam transportasi publik ya, tidak ada mobil-mobil pribadi, dibatasi," ujarnya dalam Diskusi Strategi dan Peluang Pembangunan IKN bagian dari Konstruksi Indonesia 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Sejalan dengan itu, akses terhadap kendaraan ramah lingkungan akan diperbanyak dan dipermudah aksesnya. Misalnya, jalur-jalur sepeda hingga pedestrian untuk pejalan kaki.
"Kemudian banyak sepeda, makanya nanti semua da jalur sepedanya dan pejalan kaki," jelasnya.
Sebagai informasi, upaya ini menjadi satu dari lima transformasi yang akan dijalankan di IKN. Transformasi sektor mobilisasi ini akan mencakup 80 persen transit kendaraan publik, iklim kondusif untuk pejalan kaki. Serta kedepannya akan mengadaptasi smart transport and autonomous system.
Â
Transformasi Lainnya
Lebih lanjut, dia menerangkan, transformasi lainnya mencakup juga Transformasi Melestarikan alam. Diantaranya, meningkatkan ekkayaan dan keberagaman biota alami, interaksi antara nilai-nilai lingkungan dan nilai-nilai luhur Pancasila, rehabilitasi dan praservasi ekosistem dan habitat alami.
Kemudian, Transformasi berbangsa dan bernegara yang melinkupi ruang representasi budaya nusantara, ruang simbil kemajuan bangsa, ruang perayaan kesatuan dalam keberagaman, ruang publik dan sarana edukasi sejarah nasional.
Lalu, Transformasi bermukim, mencakup hunian compact dan inklusif berbasis kominitas dan transait, hunian campuran dan ruang kolaborasi, live-work-play-learn in a healthy environment, responsif terhadap kontur.
Serta Transformasi bekerja yang melingkupi kompleks pemerintahan yang terkonsolidasi, interkoneksi antarbangunan, lingkungan kerja sehat dan people oriented, high performance green office district.
Advertisement