Tingkatkan Produksi Pangan Secara Cepat dan Tepat, Ini Upaya yang Dilakukan di Kebun Kelapa

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementerian Pertanian khususnya percepatan masa tanam dan guna mewujudkan kemandirian pangan nasional.

oleh stella maris diperbarui 24 Nov 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 12:21 WIB
Kementerian Perkebunan
Penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado ini sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional/Istimewa.

Liputan6.com, Manado Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (18/11). Hal itu dilakukan untuk mendorong percepatan tanam guna tingkatkan produksi padi dan jagung sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. 

Penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado ini sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis dengan mengoptimalkan percepatan masa tanam dapat mengamankan dan meningkatkan produksi pangan, serta sebagai jalan menuju swasembada. Diketahui bahwa, Provinsi  Sulawesi Utara  memiliki tanaman kelapa seluas 276  ribu Ha, dari luasan ini 1,566 ha, merupakan perkebunan Negara,  perkebunan rakyat 264,953 ha dan 8.651 ha perkebunan besar swasta. 

Lalu di tahun ini, Provinsi Sulawesi Utara mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas  perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 Ha. Sedangkan tahun 2024 ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada 2023 Kota Manado penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di 11 kecamatan. 

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementerian Pertanian khususnya percepatan masa tanam dan guna mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui upaya ini juga bisa memperkuat sinergitas antara komoditas tanaman perkebunan dengan tanaman pangan di Manado. Dampak positif dengan adanya integrasi kelapa dengan jagung ini dapat lebih efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, produktivitas bisa lebih meningkat, pendapatan pekebun lebih meningkat, serta meningkatkan lapangan kerja.

"Kementerian Pertanian memberikan apresiasi atas dukungan dari jajaran pemerintah Kota Manado serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada kegiatan pencanangan penanaman jagung antara komoditas perkebunan dan tanaman pangan. Harapan kami, kerja sama dan kolaborasi terus ditingkatkan untuk sukseskan UPSUS Padi jagung di Sulawesi Utara," ujar Andi Nur.

Direktur Jenderal Perkebunan diwakili Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, M Rizal Ismail mengatakan, saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas, sehingga untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, komoditas  padi dan jagung  harus dipenuhi melalui impor, hal ini merupakan dampak elnino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, sehingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat. 

Demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur maupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, maka Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian selaku Pj UPSUS Padi dan Jagung Provinsi Sulawesi Utara, berkolaborasi dengan pemerintah daerah beserta Muspida antara TNI dan POLRI  dan stakeholder terkait lainnya. 

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado, M. Sofyan AP menyampaikan, saat ini harga jagung Rp. 6.700/kg dengan potensi produksi 8 ton/ha tentu sangat memberikan keuntungan bagi petani. Pengolahan lahan wilayah kerja Dinas Pertanian Kota Manado akan dilakukan dengan mekanisasi pertanian dengan memanfaatkan Traktor Roda 4 (TR 4), yang telah disediakan oleh Kementerian Pertanian. Kami akan mendukung penuh pelaksanaan UPSUS peningkatan produksi padi dan jagung di Sulawesi Utara.

Wali Kota Manado diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Manado, Atto R Bulo menyampaikan, pelaksanaan program ini juga memanfaatkan lahan usaha tani secara efisien sehingga  produktivitas bisa lebih meningkat dan  pendapatan petani juga meningkat melalui pemakaian input produksi yang lebih efisien. Dengan terpenuhinya pangan akan menjamin stabilnya tingkat inflasi. Kota Manado memiliki potensi yang sangat baik dalam menjaga kestabilan inflasi. Target penanaman jagung Kota Manado juga akan ditingkatkan dari 665 tahun 2023 menjadi 1000 ha pada tahun 2024.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan pemberian bantuan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian secara simbolis kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan berupa Benih Tanaman Kopi, Kelapa, Vanili dan Pala serta pupuk organic dan NPK. 

Selain itu juga diberikan secara simbolis bantuan benih jagung sebanyak 9.975 kg untuk penanaman seluas 665 Ha yang akan dibagikan kepada 122 Kelompok Tani Kota Manado yang diwakili oleh Kelompok tani Kalisapun, Perintis II, Belimbing  kepada Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Manado.

 

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya