Liputan6.com, Bandung Guna meningkatkan produksi padi nasional, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mendorong para petani untuk melakukan percepatan tanam atau sistem tanam culik. Salah satu wilayah yang didorong Mentan Amran agar para petani melakukan hal itu adalah Kabupaten Bandung.
Mentan Amran mengungkapkan, sistem tanam culik merupakan upaya Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan hujan melalui manajeman waktu. Ia menyebut, hal itu dilakukan menyusul banyak daerah yang mulai diguyur hujan sehingga memungkinkan para petani memasuki musim tanam utama.
Baca Juga
“Sekarang ini ada kondisi El Nino yang begitu dashyat, sesuai BMKG, posisi sekarang ini Gorila El Nino yang paling dashyat, jadi yang terpenting sekarang kita bisa amankan pangan, ke depan bagaimana menekan impor, karena kalau tidak impor itu bisa naik lagi," ungkapnya.
Advertisement
Mentan Amran pun menargetkan Provinsi Jawa Barat untuk mampu menghasilkan 11 juta ton gabah ditahun mendatang. Dirinya berkomitmen akan mendukung upaya peningkatan produksi petani di lapangan, seperti perbaikan irigasi, benih dan pupuk bersubsidi, hingga alat mesin pertanian.
“Jawa Barat ini ada targetnya adalah 11 juta ton gabah di 2024 dan mudah mudahan ini bisa dicapai, apalagi sekarang ada tiga bendungan yang sudah operasi, itu adalah gagasan besar bapak presiden dengan membangun bendungan sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Sentra Produksi Beras Nasional
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan sentra produksi beras nasional dengan kontribusi lebih dari 5 juta ton beras. Ia mengungkapkan, wilayah tersebut terus berpacu dengan berbagai terobosan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi.
"Sejalan dengan petunjuk Menteri Pertanian Bapak Amran untuk fokus meningkatkan produksi padi dan jagung di saat penuh tantangan global dan El Nino," katanya.
Suwandi pun yakin bahwa Provinsi Jawa Barat mampu meningkatkan produksi melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari satu atau dua kali panen dalam setahun menjadi dua hingga tiga kali panen dalam setahun.
"Bahkan Jabar berkomitmen pada 2024 ini akan tanam dan panen empat kali setahun (IP400) dengan target seluas 110.000 hektare yang tersebar di Indramayu, Karawang, Subang, dan lainnya," ucapnya.
(*)
Advertisement