TikTok Jadi Platform Etalase, Tokopedia Jadi Tempat Transaksi

TikTok berperan sebagai media sosial dan pemasaran atau etalase, sementara Tokopedia berperan sebagai lokapasar dan platform transaksi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Des 2023, 05:53 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 05:38 WIB
Tampilan TikTok Shop mirip Tokopedia
TikTok berperan sebagai media sosial dan pemasaran atau etalase, sementara Tokopedia berperan sebagai lokapasar dan platform transaksi. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok resmi bekerja sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional. Kemitraan strategis ini diawali dengan kampanye Beli Lokal, yang diluncurkan pada 12 Desember 2023, bersamaan dengan Hari Belanja Nasional.

Kerjasama ini menjadikan TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen untuk memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang.

“Kami harap Harbolnas menjadi momen untuk menawarkan promo menarik, sehingga akhirnya mendorong perekonomian nasional dengan menjaga tingkat konsumsi dalam negeri,” kata Executive Director of E-commerce TikTok Indonesia, Stephanie Susilo, Rabu (13/12/2023).

Sementara itu praktisi teknologi informasi dan komunikasi Tony Seno Hartono mengapresiasi kerjasama Tiktok dan Tokopedia. Sebab, TikTok dan Tokopedia akan berperan sesuai dengan perizinan yang dimiliki. TikTok berperan sebagai media sosial dan pemasaran atau etalase, sementara Tokopedia berperan sebagai lokapasar dan platform transaksi.

“Hal ini dibuat agar pengguna memiliki pengalaman yang lancar ketika berbelanja di dua aplikasi tersebut. Kalau dari sisi pemrograman jump app tidak diperlukan, dan juga tidak direkomendasi karena akan mengganggu pengalaman pengguna yang dipaksa harus lompat-lompat ke sistem lain. Jadi semua pemrograman dapat diotomatiskan,” ujar Tony Seno.

2 Sistem Berbeda

Dalam penjelasannya, proses perbelanjaan dari etalase produk hingga pemrosesan pemesanan transaksi akan dilakukan pada dua sistem back-end yang berbeda dari sisi data, domain, dan sistem yang terpisah.

Sebaiknya, pengguna Tiktok dan Tokopedia tidak akan mengalami perubahan pengalaman penggunaan masing-masing aplikasi atau tidak ada jump app.

 

Ibarat Rumah Sakit

TikTok Shop Trending di X, Warganet: FYP Isinya Iklan Jualan Semua
TikTok Shop Trending di X, Warganet: FYP Isinya Iklan Jualan Semua. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Tony memberikan contoh, proses perbelanjaan dari TikTok ke Tokopedia seperti halnya pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit (RS) yang sudah modern.

Di RS tersebut sistem backend untuk menangani identitas pasien, rekam medik elektronik, billing, asuransi yang sudah terhubung ke backend lain melalui API (Application Programming Interface) ke beberapa institusi berbeda, misalnya identitas terhubung ke Dukcapil, rekam medik elektronik terhubung ke Kemenkes, billing terhubung ke Bank, asuransi terhubung ke BPJS dan sebagainya.

“Semua sistem tersebut cukup diakses dari satu monitor saja di RS. Bagian penerimaan pasien tersebut tidak perlu lompat-lompat ke aplikasi yang berbeda. Selain itu, interaksi dua aplikasi pada sistem backend sudah lazim digunakan di Indonesia, terutama pada sektor keuangan.” tambah Tony Seno.

 

Manfaat ke UMKM

Seller TikTok Shop Bersiap, Ini Langkah untuk Mulai Jualan di Program Beli Lokal 12 Desember 2023
Seller TikTok Shop Bersiap, Ini Langkah untuk Mulai Jualan di Program Beli Lokal 12 Desember 2023.  (Credit: Ilustrasi by AI)

Sementara itu, mengutip dari laman resmi newsroom.tiktok.com, melalui kesepakatan ini, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

“Dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo,” kata pihak TikTok.

“Dukungan-dukungan tersebut antara lain: (1) Promosi produk-produk, (2) Huluisasi UMKM, (3) Dukungan pemasaran, branding dan praktik bisnis, (4) Dukungan untuk mempromosikan produknya di pasar internasional, (5) Membuka pusat pengembangan talenta digital, dan (6) Memastikan lokapasar yang memungkinkan persaingan secara wajar,” tutup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya