Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menilai harus ada teknologi baru untuk menggantikan kartu untuk transaksi di gerbang tol Cikampek Utama di Tol Jakarta-Cikampek.
Menurutnya, hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan antrean menuju ruas tol Cikampek Utama saat menjelang mudik dan arus balik lebaran ke depannya.
"Gerbang Tol KM 70 atau Cikampek Utama harus pakai IT. Nggak boleh lagi pakai tapping jadi tidak ada lagi perlambatan," kata Menhub saat penutupan Posko Terpadu Angkutan Lebaran tahun 2024, Jumat (19/4/2024).
Advertisement
Menhub menilai, transaksi melalui metode tap ketika memasuki tol justru bisa membuat kemacetan. Lantaran, banyak permasalahan yang masih dialami pengguna jalan terkait penerapan kartu tol.
Lebih lanjut, Menhub juga menyoroti terkait perlunya dilakukan perluasan lahan untuk menampung kendaraan pada momen arus mudik dan balik lebaran.
Berkaca pada mudik lebaran tahun ini, banyak mobil terparkir di baju jalan untuk beristirahat lantaran rest area yang tersedia tidak sanggup menampung jumlah kendaraan.
"Sehingga kalau kita ada land bang, setiap 5 km, pemerintah membuat landband, kita gunakan untuk parkir, sewaktu-waktu bisa buat properti. Nah itu akan berarti. Jadi sebenarnya key-nya sudah bisa kita dapatkan," ujarnya.
Adapun pada momen mudik lebaran tahun ini tercatat 242 juta pergerakan. Kata Menhub, hal itu melebihi proyeksi, sebab sebelumnya Kemenhub memproyeksi pergerakan masyarakat secara nasional saat mudik lebaran 2024 sebesar 193,6 juta pergerakan.
"Selain Kita juga mengevaluasi apakah benar angka 193 juta itu terlaksana dengan baik? dari catatan yang kita koordinasikan dengan satu operator telekomunikasi yang terbesar di negara ini, bahwa pergerakan itu terjadi 242 juta berarti melebihi," pungkas Menhub.
Jasa Marga Ungkap Biang Kerok Kemacetan Panjang di Tol Cikampek-Jakarta Minggu Malam
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi dua titik yang menjadi penyebab kemacetan panjang di Tol Cikampek menuju Jakarta pada Minggu malam, 14 April 2024. Menurut Marketing and Communication Department Head Jasa Marga, Faiza Riani, kepadatan terjadi di titik KM 62 yang merupakan rest area dan KM 66 yang menjadi pertemuan dua arus jalan.
"Rest area KM 62 melayani pemudik dari arah Bandung Cipularang dan Tol Cikampek menuju Jakarta atau Tol Trans Jawa. Sementara itu, KM 66 adalah ruas jalan yang mempertemukan kendaraan dari To Kalihurip Utama dari Bandung dengan Tol Cikampek-Jakarta," kata dia yang dikutip dari Antara, Senin (15/4/2024).
Faiza menjelaskan bahwa kemacetan ini bukan disebabkan oleh persoalan one way, tetapi karena adanya kepadatan di dua titik tersebut. Pihak Jasa Marga terus melakukan penguraian kepadatan untuk mengatasi masalah ini.
Faiza juga mengungkapkan bahwa volume lalu lintas kendaraan per jam dari pukul 06.00 WIB pagi hingga pukul 21.00 WIB malam, untuk arus balik dari arah timur Trans Jawa dan Bandung di GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, mencapai 102 ribu kendaraan. Angka tersebut naik 168 persen dari volume lalu lintas normal.
Sebelumnya, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) telah menambah kapasitas lajur contraflow di Tol Cikampek arah Jakarta dari KM 66 sampai dengan KM 47 menjadi tiga lajur. Langkah ini diambil untuk mengurai kepadatan lalu lintas dan merupakan diskresi dari pihak kepolisian.
Advertisement
Lajur Contraflow Ditambah
Sebelumnya, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) juga telah melakukan penambahan kapasitas lajur contraflow menjadi tiga lajur dari KM 66 sampai dengan KM 47 arah Jakarta pada pukul 20.08 WIB untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas kendaraan. Sebelumnya, dilakukan contraflow dua lajur dari KM 70 sampai dengan KM 47 arah Jakarta sejak pukul 13.14 WIB.
Dengan adanya penambahan kapasitas lajur contraflow, diharapkan kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek dapat segera terurai dan arus lalu lintas kendaraan bisa kembali normal.