Liputan6.com, Jakarta Mulai dari mengatasi utang lebih dari USD 600.000 (Rp 9 Miliar) hingga menanggulangi pengeluaran yang berlebihan, miliarder Ramit Sethi membantu para pasangan untuk mengatasi berbagai masalah keuangan dalam podcast “I Will Teach You to be Rich”.
Selama ia menjalani podcastnya, ada satu kesalahan umum yang ia lihat dilakukan oleh para pasangan dalam mengelola uang mereka.
Baca Juga
“Seringkali salah satu pasangan mengambil peran sebagai ‘orang yang punya uang’,” katanya sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Jumat (07/06/2024).
Advertisement
"Tapi apa yang terjadi jika orang itu tertabrak bus? Berbahaya jika hanya salah satu pasangan yang memegang kendali keuangan," lanjut dia.
Selain itu, jika hanya satu orang yang membuat semua keputusan keuangan, pasangannya mungkin akan merasa tidak berdaya dalam hubungan tersebut. Faktanya, menurut sebuah studi tahun 2024 dari Fidelity Investments, sekitar 25% pasangan merasa diabaikan dalam pengambilan keputusan keuangan.
Berikut adalah saran Sethi tentang bagaimana pasangan dapat berhasil mengelola uang mereka bersama.
Apa yang Harus Dilakukan jika Anda adalah ''Orang yang Mengutamakan Uang'' dalam Hubungan
Jika Anda adalah “orang yang gila uang” dalam hubungan, perubahan harus dilakukan.
“Orang yang menjadi ‘orang yang suka uang’ harus mengambil tanggung jawab untuk mengkalibrasi ulang hubungan secara perlahan.” ujar Sethi.
Cara paling sederhana untuk mulai berbagi tanggung jawab keuangan adalah dengan memilih beberapa kategori pengeluaran untuk dikelola oleh masing-masing orang. Satu orang dapat memastikan bahwa pengeluaran untuk belanja tidak melebihi jumlah tertentu, sementara yang lain bertanggung jawab atas tagihan asuransi.
“Yang Anda inginkan adalah garis tanggung jawab yang jelas dan garis kepemilikan yang jelas. Orang-orang merespons dengan baik terhadap kepemilikan dan ingin berperan dalam keuangan," kata Sethi.
Jangan Gunakan Istilah yang Asing
Selain itu, jika Anda adalah “orang yang mengerti keuangan”, jangan terlalu sering menggunakan istilah keuangan seperti “bunga majemuk” atau “rekening yang diuntungkan pajak” yang mungkin tidak dimengerti oleh pasangan Anda.
“Sering kali salah satu pasangan tidak mengetahui apa arti istilah-istilah itu,” katanya. “Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang lain."
Memulai Pembicaraan Tentang Uang dengan Efektif
Meninjau tagihan rumah tangga mungkin tidak terdengar seperti kencan malam yang romantis. Namun, penting bagi pasangan untuk berbicara secara terbuka tentang uang untuk memastikan visi mereka selaras.
Ada beberapa jebakan yang harus dihindari saat membahas rancangan keuangan keluarga. Pertama, sebaiknya hindari menyalahkan salah satu pasangan untuk setiap masalah keuangan karena hal tersebut dapat membuat mereka menjadi defensif, kata Sethi. “Mengatakan ‘kamu terlalu banyak belanja di supermarket dan punya banyak utang kartu kredit’ ke pasangan tidak akan menyelesaikan masalah.”
Advertisement
Ajak Pasangan Untuk Saling Bahu-Membahu Menyelesaikan Utang
Alih-alih saling menyalahkan, ubahlah percakapan menjadi tentang bagaimana Anda berdua dapat bekerja sama untuk menciptakan strategi untuk mengatasi utang tersebut.
“Ini adalah tentang percakapan yang berhubungan dengan uang,” katanya. “Anda akan berbicara tentang uang bersama selama sisa hidup Anda, jadi sebaiknya Anda menemukan cara untuk menjadikannya hal yang menyenangkan.”
Berbicara dengan pasangan Anda tentang uang tidak harus menjadi sesuatu yang menyedihkan. Sebaliknya, Anda bisa menganggapnya sebagai kesempatan untuk menata ulang masa depan keuangan yang lebih baik.
“Ketika kita berbicara tentang uang dalam suatu hubungan, asumsi yang tak terucapkan adalah bahwa ada masalah,” kata Sethi. “Namun lebih seringnya, ada kesempatan untuk menciptakan kehidupan yang berkecukupan dan mendiskusikan seperti apa bentuknya.”