Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka gelaran BSI International Expo 2024. yang berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). Ma'ruf Amin ingin pameran yang diinisiasi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ini bisa mengerek potensi industri halal nasional.
Wapres meminta BSI untuk memperluas bisnis di industri halal. Alasannya,potensi industri halal di Indonesia cukup besar sekitar Rp 4.375 triliun.
Baca Juga
"BSI harus menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Wapres dalam acara Opening Ceremony BSI International Expo 2024, di Senayan JCC, Jakarta, Kamis (20/6).
Advertisement
Wapres menyebut, potensi besar industri halal disumbangkan sektor makanan dan minuman halal senilai Rp 2.088 triliun. Lalu, disusul aset keuangan syariah mencapai Rp 1.438 triliun.
Atas potensi tersebut, Wapres meminta pengembangan BSI ke depan harus bisa membidik sektor produktif dari mulai ekosistem bisnis umrah dan haji, pendidikan, fesyen, kosmetik, hingga makanan dan minuman.
Selain itu BSI dapat mendorong pangsa pasar keuangan syariah agar terus tumbuh. Literasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Wapres berharap BSI terus memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan ekonomi dan perbankan syariah serta menjadikan Indonesia. Bahkan, menjadi pemain utama dalam halal value chain dunia.
"Saya mengapresiasi peran BSI dalam mendukung peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM dan membawa mereka bisa naik kelas, serta kontribusi BSI mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tandasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Menko Airlangga: Sudah Sewajarnya Indonesia Jadi Pusat Produk Halal Dunia
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech pada Trade Expo Indonesia ke-38 tahun 2023 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (18/10/2023). Dalam acara ini, Menko Airlangga mengatakan bahwa pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga resiliensi perekonomian nasional, salah satunya melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Peningkatan Ekspor.
Selain itu, dorongan keberlanjutan terhadap kegiatan manufacturing value added atau nilai tambah supply chain dalam bentuk keberlanjutan hilirisasi. Kemudian, Pemerintah juga akan terus memanfaatkan secara optimal berbagai forum kerja sama ekonomi internasional untuk memperluas pasar ekspor produk-produk nasional.
“Pada Kepemimpinan Presidensi G20 dan tahun ini Keketuaan ASEAN, dua momentum ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mendapatkan kepercayaan internasional atau international trust yang telah membuktikan kredibilitas Indonesia, dan juga Indonesia semakin diakui dan dihormati di dalam lingkup internasional karena Indonesia menghadirkan kepastian dan juga supply chain reliability,” ungkap Airlangga Hartarto dikutip dari keterangan tertulis.
Dengan posisi yang semakin diperhitungkan, Indonesia harus berani dalam mengambil pilihan kebijakan, contohnya kebijakan hilirisasi Sumber Daya Alam. Penutupan keran ekspor biji nikel sejak tahun 2020 terbukti telah menghasilkan nilai tambah ekspor nikel sebesar USD33 miliar atau sekitar Rp514 triliun pada tahun 2022.
International trust dan keberanian serta ketepatan kebijakan ekonomi dan sektor lainnya yang dilaksanakan secara berkelanjutan akan membuka peluang lebih besar lagi untuk meraih target Indonesia Emas 2045.
Advertisement
Perjanjian Dagang
Trade Expo Indonesia 2023 yang dilaksanakan secara hybrid tersebut harus mampu menjadi platform yang merepresentasikan output dari kebijakan Pemerintah di sektor perdagangan. Perjanjian dagang dan ekonomi dalam bentuk PTA, FTA, maupun CEPA diharapkan dapat mencerminkan potensi transaksi dagang di TEI 2023.
“Target tahun ini harus diperbaiki. Di tahun ini pesertanya lebih besar dari tahun lalu, yakni 1.193 ribu pengunjung. Kemudian diharapkan ekspornya tentu bukan tadi yang disampaikan, target USD10 miliar, tetapi target tahun ini harus lebih tinggi dari capaian tahun lalu yang USD15,8 miliar,” tutur Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar negara sahabat di antaranya yakni China, India, Jepang, Mesir, dan Filipina yang pada tahun lalu merupakan negara dengan transaksi perdagangan terbesar.