Program Senilai USD 8,2 Juta Ini Bantu Petani Kakao dan Kopi Indonesia Hadapi Tantangan Iklim

Intervensi LASCARCOCO telah meningkatkan kapasitas 1.800 petani kakao dan 745 petani kopi dalam sistem agroforestri cerdas-iklim dan pengelolaan tata guna lahan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Okt 2024, 19:10 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 19:10 WIB
Proyek LASCARCOCO berhasil praktik wanatani kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia. (Dok ofi)
Proyek LASCARCOCO berhasil praktik wanatani kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia. (Dok ofi)

Liputan6.com, Jakarta - Ofi mengumumkan perkembangan dan pencapaian tahun pertama dari Program Kerjasama Pendekatan Lanskap untuk Wanatani Kakao dan Kopi Berkelanjutan dan Tahan Perubahan Iklim (LASCARCOCO). Untuk diketahui, Ofi adalah perusahaan global yang menawarkan solusi dan bahan-bahan makanan dan minuman.

LASCARCOCO merupakan program kerjasama senilai USD 8,2 juta antara United States Agency for International Development (USAID), PT Olam Indonesia (Ofi Indonesia), Hershey dan Rikolto. Program ini bertujuan untuk mempromosikan praktik wanatani kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia.

Melalui bantuan teknis LASCARCOCO yang diberikan pada tahun pertama, 8.634 orang telah menerima manfaat tambahan dan mata pencaharian, yang menghasilkan peningkatan pengelolaan lahan wanatani sebesar 1.245 hektar terdiri dari 1.170 hektar kakao dan 75 hektar kopi.

Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen menjelaskan, Amerika Serikat (AS) mendukung upaya Indonesia untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi pedesaan dengan konservasi sumber daya alam yang mendukung pertumbuhan tersebut.

“USAID bangga dapat bekerja sama dengan ofi dan Hershey’s untuk membantu para petani kopi dan kakao mencapai standar internasional dengan menerapkan pengelolaan kebun yang lebih berkelanjutan, sehingga kebun mereka menjadi lebih produktif dan meningkatkan mata pencaharian mereka.” kata dia.

Intervensi LASCARCOCO telah meningkatkan kapasitas 1.800 petani kakao dan 745 petani kopi dalam sistem agroforestri cerdas-iklim dan pengelolaan tata guna lahan. Program Kerjasama ini juga telah memberdayakan petani kakao di Kabupaten Karo, Simalungun, dan Luwu Utara dalam merehabilitasi 78,8 hektar kebun pertanian dengan menanam kembali sebagian bibit kakao berkualitas tinggi untuk meningkatkan produktivitas.

Menyadari pentingnya peran perempuan dalam rantai pasokan pertanian, LASCARCOCO juga mempelopori pengembangan dua pembibitan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Inisiatif ini telah meningkatkan partisipasi petani perempuan dalam proses pembibitan dan penanaman. Keterlibatan mereka dalam operasi pembibitan juga membantu mendiversifikasi sumber pendapatan mereka.

 

Pertanian Berkelanjutan

Proyek LASCARCOCO berhasil praktik wanatani kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia. (Dok ofi)
Proyek LASCARCOCO berhasil praktik wanatani kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia. (Dok ofi)

Secara global, Indonesia terus menjadi pemain utama dalam penghasil kakao dan kopi. Melalui program LASCARCOCO, ofi dan para mitra terus mendukung komunitas petani lokal untuk beradaptasi dan menghadapi tantangan iklim, seperti fluktuasi cuaca dan serangan hama yang dapat mempengaruhi hasil panen serta produksi secara keseluruhan.

Kemitraan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani melalui praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai mata pencaharian yang lebih terjamin.

Kemajuan atas pencapaian pada tahun pertama menjadi fondasi dan penanda utama untuk dampak lebih besar pelayanan di masa depan, Melalui inovasi pertanian yang ramah lingkungan, kita dapat memulihkan ekosistem, meningkatkan pendapatan petani, dan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon.

Dengan membangun kesadaran dan keterlibatan yang lebih kuat, tahun kedua dimulai dengan berbagai kegiatan di lapangan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan utama dan Pemerintah Indonesia.

Sebagai contoh, untuk memperingati Hari Bumi 2024, sebanyak 1.800 pohon, termasuk kopi, jengkol, durian, nangka, alpukat, cempedak, mahoni, dan lainnya, ditanam di berbagai lahan pertanian di Kabupaten Luwu Utara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya