Kehalalan Produk Mi Instan Indonesia Diakui Dunia

Penilaian penghargaan Global Halal Brand berdasarkan survei yang dilakukan kepada responden yang dilakukan di 27 negara selain Indonesia, yaitu 12 negara di Asia, 8 negara di Eropa, dan Turki, Amerika Serikat, Brazil, Australia, New Zealand, Nigeria dan Afrika Selatan.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Nov 2024, 21:45 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2024, 21:45 WIB
Pajangan Indomie
Ratusan bungkus Indomie di pajang untuk memeriahkan pameran Indomie di Ideafest Indonesia 2019 (dok Liputan6.com/Ossid Duha Jussas Salma)

Liputan6.com, Jakarta Indomie dinobatkan sebagai Global Halal Brand untuk kategori mi instan. Top Halal Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan ataupun brand yang berhasil meraih posisi teratas dalam survei Top Halal Index.

Penilaian penghargaan berdasarkan survei yang dilakukan kepada responden yang dilakukan di 27 negara selain Indonesia, yaitu 12 negara di Asia, 8 negara di Eropa, dan Turki, Amerika Serikat, Brazil, Australia, New Zealand, Nigeria dan Afrika Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2024 melalui online survey.

Responden ditanyakan mengenai produk halal asal Indonesia yang dijual di pasar global. Pemenang Global Halal Brand ditentukan berdasarkan dua elemen yang diukur, yaitu elemen brand dan elemen halal.

Elemen brand terdiri dari 3 parameter, yaitu halal brand awareness (merek halal yang paling diingat), halal brand usage (merek halal terakhir dibeli), future intention (merek halal yang akan dibeli di masa mendatang). Sedangkan elemen halal mengukur persepsi keyakinan konsumen terhadap kehalalan produk/merek yang terakhir dibeli.

“Kami bangga dan terharu dengan penghargaan yang telah diberikan kepada salah satu merek mi instan dari Indofood CBP, dimana Indomie dinobatkan sebagai Global Halal Brand 2024 oleh IHATEC Marketing Research. Penghargaan merupakan bentuk cinta dari para penggemar Indomie dimanapun mereka berada yang tak terbatas wilayah hanya di Indonesia," kata Ketua Sekretariat Halal Grup Indofood, Agus Suprapta dikutip Selasa (5/11/2024).

"Kami bersyukur Indomie disukai juga di negara-negara lainnya. Ini akan menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik dalam rasa dan kualitas produk halal kepada konsumen," lanjut dia.

 

 

Halal jadi Keunggulan Utama

Logo Halal Indonesia
Logo Halal Indonesia terbaru yang disebut mirip wayang (Foto: Dok. Kemenag)

Direktur IHATEC Marketing Research, Evrin Lutfika menyampaikan, Top Halal Award adalah untuk mendorong perusahaan agar menjadikan halal sebagai keunggulan utama, serta membantu konsumen dalam memilih merek halal unggulan dan terpercaya yang mampu meningkatkan peluang penjualan.

"Pada tahun ini, IHATEC Marketing Research pertama kali memberikan penghargaan Top Halal Award 2024 - Global Halal Brand pada kategori Instant Noodles, Candy, Coffee Powder, Nuts, Coffee Shop, dan Cosmetics," ungkap dia.

ICBP memastikan hanya memproduksi produk makanan halal yang telah memenuhi persyaratan halal yang ditetapkan oleh pemerintah bersama MUI. Seluruh produk makanan yang diproduksi Grup Indofood telah memperoleh Sertifikat Halal dan menerapkan Sistem Jaminan Produk Halal guna memastikan bahwa persyaratan halal telah dipenuhi di seluruh mata rantai pasokan mulai dari bahan baku hingga proses produksi dan distribusi.

Tangkap Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global, BI Bawa Ekosistem Halal RI Mendunia

Bank Indonesia menyelenggarakan acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 yang diselenggarakan di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Bank Indonesia menyelenggarakan acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 yang diselenggarakan di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Gaya hidup halal atau halal lifestyle semakin dikenal di seluruh dunia sebagai standar yang mengedepankan nilai-nilai syariah dalam setiap aspek kehidupan. Tren ini tidak hanya mencakup konsumsi makanan dan minuman halal, namun juga kosmetik, obat-obatan, keuangan syariah, fesyen, pariwisata, dan media Islami.

Menurut laporan State of the Global Islamic Report, tren halal lifestyle diperkirakan akan mencapai nilai USD 2,4 triliun pada akhir 2024, menunjukkan potensi luar biasa bagi sektor-sektor tersebut.

Dalam pembukaan acara tahunan 11th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta Convention Center, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa ISEF adalah langkah strategis untuk mendorong ekonomi syariah Indonesia ke kancah internasional.

"Melalui ISEF, kita terus memperkuat literasi halal lifestyle untuk mendorong Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri halal global," ujar Perry.

Sebagai bentuk konkret, Perry mengumumkan peluncuran Aplikasi Halal Traceability untuk memudahkan konsumen melacak produk halal dari produksi hingga konsumsi, serta program digitalisasi produk pesantren dan Sharia Restricted Investment Account (SRIA). “Aplikasi ini akan memastikan konsumen mendapatkan produk yang terpercaya dan sesuai syariah,” tambahnya.

Selain itu, Perry menyoroti pentingnya percepatan ekosistem halal melalui teknologi internet of things (IoT) untuk mendukung integrasi produk halal secara end-to-end. Hal ini mencakup akselerasi sertifikasi halal, penguatan ekspor, branding modest fashion Indonesia, serta pengembangan sistem bisnis pesantren yang terhubung secara digital.

Menjawab Kebutuhan Wisata Ramah Muslim

Bank Indonesia
Bank Indonesia kembali menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang ke-11, yang mengangkat tema Synergy of Syariah Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth.

Dalam The 6th International Halal Tourism Summit, bagian dari rangkaian ISEF 2024, Kemenparekraf/Baparekraf meluncurkan Pedoman Layanan Dasar Pariwisata Ramah Muslim yang akan menjadi panduan bagi destinasi-destinasi wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, menyampaikan bahwa potensi 2 miliar wisatawan muslim dunia merupakan peluang besar bagi pariwisata halal Indonesia.

“Indonesia dapat menjadi destinasi utama wisata halal dunia dengan terus memperbaiki atraksi, fasilitas, dan kerja sama antar-stakeholder. Industri pariwisata yang ramah muslim tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan produk halal dalam negeri, seperti kuliner dan kosmetik,” ungkap Rizki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya