Pergerakan Orang di Nataru 2024/2025 Turun 24,9%, Ini Gara-garanya

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melaporkan realisasi angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Berdasarkan laporannya, jumlah pergerakan orang selama musim libur Nataru pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 lebih sedikit dari prediksi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Jan 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 12:30 WIB
Kepadatan Jalan Tol Jakarta Cikampek Jelang Natal
Suasana contraflow Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Puncak arus lalu lintas keluar Jabodetabek via jalan tol diprediksi terjadi hari ini, Kamis (24/12). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melaporkan realisasi angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Berdasarkan laporannya, jumlah pergerakan orang selama musim libur Nataru pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 lebih sedikit dari prediksi.

Jika dibandingkan dengan pergerakan orang pada musim Nataru sebelumnya pada 2023/2024, Menhub menyampaikan, jumlah orang yang berpergian pun menurun drastis.

"Realisasi orang yang berpergian pada masa Nataru 2024/2025 lebih kecil 14,46 persen dari hasil survei potensi pergerakan Nataru 2024/2025, yaitu 110,67 juta. Turun sebesar 24,92 persen dari realisasi Nataru tahun 2023/2024, yaitu 126 juta," terangnya dalam sesi penutupan posko pusat angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Senin (6/1/2025).

Menhub mengatakan, jumlah pergerakan orang ini menurun dan di bawah prediksi lantaran beberapa faktor. Mulai dari faktor cuaca yang tak menentu di musim hujan, hingga kekurangan biaya untuk berpergian.

"Berdasarkan survei lanjutan yang dilakukan, diperoleh beberapa hal, seperti faktor cuaca, tidak diberikannya izin, tidak cukup biaya, serta Idul Fitri yang berdekatan di bulan Maret jadi alasan utama bagi sebagian masyarakat untuk membatalkan perjalanan mereka," ungkapnya.

Adapun total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada masa Nataru 2024/2025, dari 18 Desember sampai dengan 5 Januari 2025 sebanyak 225,86 juta pergerakan.

Angka itu dihimpun dari mobile positioning data (MPD) yang diperoleh dari tiga operator seluler terbesar, yakni XL, Indosat dan Telkomsel.

"Dengan jumlah orang yang melakukan perjalanan antar kota dan antar provinsi seluruh Indonesia adalah sebesar 94,67 juta orang," kata Menhub Dudy Purwagandhi.

 

 

 

 

Angkut 1 Juta Penumpang, Ngurah Rai jadi Salah Satu Bandara Tersibuk di Nataru 2024/2025

Potret Bandara Ngurah Rai Saat Hari Raya Nyepi 2023
Dua penjaga keamanan tradisional Bali, yang secara lokal dikenal sebagai Pecalang, berpatroli selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di luar bandara internasional Ngurah Rai di Badung di pulau resor Bali pada 22 Maret 2023. (AFP/DICKY BISINGLASI)

Sebelumnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali jadi salah satu bandara tersibuk pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Ini terlihat dari pergerakan angkutan udara di bandara tersebut pada 18 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 yang mencapai 6.352 penerbangan, dengan recovery rate 90 persen dibandingkan saat pandemi 2019.

Sedangkan jumlah penumpang mencapai 1.069.653 pax, dan kargo mencapai 4.412 ton pada periode yang sama. Recovery rate jumlah penumpang dibandingkan saat pandemi 2019 sebesar 107 persen, sedangkan untuk kargo 50,24 persen.

"Tentunya hal ini menunjukan tren positif bagi dunia penerbangan kita, dimana jumlah pergerakan angkutan udara, penumpang, dan barang terus bergerak naik," kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

Meskipun menunjukkan pergerakan positif, data dari operator Bandar Udara InJourney Airports juga mencatat terdapat sejumlah keterlambatan penerbangan selama periode tersebut. Sebanyak 47 penerbangan yang disebabkan 74 persen faktor cuaca, dan sisanya faktor operasional maskapai.

Sebelum Natal, trafik tertinggi terjadi pada 29 Desember 2024, dengan total penerbangan 446, penumpang 79.192, dan kargo 218,813 ton.

Selama masa Nataru, rute tujuan dalam negeri favorit adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) dengan jumlah penumpang 101.409. Sedangkan untuk rute luar negeri adalah Singapore Changi Airport (SIN) dengan jumlah penumpang 59.210.

14 Ribu Penerbangan Dilayani di Bandara Soetta hingga H+5 Natal

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I

Sebanyak 14.464 penerbangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, tercatat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 periode H-7 hingga H+5 Natal. Jumlah tersebut ternyata meningkat hingga 5,85 persen dibandingkan tahun 2024. 

"Tertinggi untuk pergerakan pesawat di 20 Desember 2024 sebanyak 1.179 pergerakan, tapi untuk penumpang tertinggi di 22 Desember 2024 yakni 188 ribu sampai 190 ribu penumpang," ungkap Dwi Ananda Wicaksana, General Manager (GM) Bandara Soekarno Hatta, Angkasa Pura Indonesia.

Lalu, untuk pergerakan penumpang selama Nataru ini, Bandara Soekarno Hatta telah melayani sebanyak 2.200.000 penumpang hingga H+5 Natal kemarin. Jumlah tersebut, naik 8 persen dibandingkan 2023 lalu.

Selain itu, pihaknya juga menerima permintaan extra flight sebanyak 746 penerbangan, tetapi sudah terealisasi sebanyak 615 pesawat.

"Artinya, secara total adjustment nya cukup baik buat peningkatan dari tahun 2023 baik dari sisi penerbangan maupun penumpang," katanya.

Lalu, untuk arus balik libur Nataru, sudah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2025. Namun, puncaknya, diprediksi bakal terjadi pada besok, Jumat 3 Januari 2025.

"Yakni, dengan prediksi penumpang sekitar 170 ribuan orang,"kata Dwi.

Dengan pergerakan tersebut, Dwi Ananda mengaku optimis akan tercapai target pergerakan 3 juta penumpang hingga akhir Nataru nanti, di Bandara Soekarno Hatta. Sebab, arus balik akan terjadi hingga 5 Januari 2025.

"Kita masih ada arus balik nanti, yakin optimis tercapai. Itu bisa menambah trafik,"ujarnya.

 

InJourney Airports Benahi Teknologi, Check-in Penumpang di Bandara Lebih Cepat

Kunjungan Wisman ke Indonesia Tembus 12,66 Juta Orang hingga November 2024, Masih Kalah Jauh dari Thailand
Kunjungan wisatawan ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar)

InJourney Airports lakukan pembenahan beberapa teknologi, agar pelayanan untuk check in penumpang tidak akan selama biasanya. Sehingga, calon penumpang bisa lebih lama lagi merasakan berbagai tenant di berbagai bandara tersebut.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi menuturkan, berdasarkan fakta di lapangan, bila calon penumpang penerbangan domestik baru akan datang pada saat 1,5 jam sebelum check in. Sementara untuk penerbangan internasional, calon penumpang baru akan hadir 2 jam sebelum check in.

"Sebab check in butuh Waktu, masuk ke SCP atau pemeriksaan keamanan, proses boarding, dan sebagainya, itu membutuhkan Waktu lagi. Jadi mana sempat calon penumpang ataupun yang mengantarnya ini menikmati segala fasilitas dan juga tenant yang ada di Bandara,"ujar Faik, saat peluncuran Eat, Shop Fly di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Senin (30/12/2024).

Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pembenahan berbagai pelayanan untuk calon penumpang, terutama di bidang teknologi.

Seperti, ditambahnya mesin check in mandiri di beberapa titik, atau bisa melakukan check in online via aplikasi di beberapa maskapai.

Juga akan digantinya teknologi pemeriksaan di area Security Check Point (SCP) 2 yang lebih canggih. Seperti pemeriksaan berbagai barang elektronik, air kemasan, dan sebagainya, tidak perlu lagi dikeluarkan dari tas penumpang, sehingga menghemat Waktu saat akan melintas.

"Hal ini bisa mempercepat proses. Biasanya lama, 1 jam itu bisa 200 penumpang, nanti bisa melayani lebih dari itu,"tuturnya.

Sehingga, calon penumpang yang datang, bisa merasakan atau experience di bandara. Bukan sekedar naik turun pesawat saja, melainkan juga merasakan pelayanan yang lebih dari itu.

"Nuansa jadi lebih green, tenant sudah direnovasi, ada Indonesia Paviliun, di daerah kedatangan ada giant LED juga, suasana vertical garden juga diciptakan untuk membawa hutan Indonesia di dalam bandara,"ujar Faik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya