Pemerintah berencana menggarap proyek Bus Rapid Transit (BRT) mulai tahun depan. Layaknya busway, BRT ini akan menjadi transportasi publik di sejumlah kota metropolitan di Indonesia.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana mengungkapkan, BRT merupakan proyek krusial untuk membenahi transportasi massal di tanah air guna mengurai kemacetan.
"BRT kalau di Jakarta seperti busway. Di Yogyakarta ada Trans Jogya. Nanti BRT punya jalur khusus dan sekarang ini memang ingin dikembangkan di beberapa kota, selain Jakarta," ujar dia usai Halal Bihalal di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Dia mengaku, pemerintah pusat telah menandatangani nota kesepahaman perjanjian proyek BRT dengan pemerintah daerah (pemda).
"Ada 6 kota yang akan didukung oleh transportasi publik ini dan semuanya adalah kota metropolitan. Karena proyek besar, jadi daerahnya juga harus yang besar tapi belum terlalu berkembang," papar Armida.
Lebih jauh dia mengatakan, BRT seperti di kota Bandung, berada di jalur-jalur strategis pinggir jalan raya. Sementara untuk masuk ke rumah tinggal warga (jalan yang lebih kecil), pemda tetap menyediakan angkutan umum (angkot). Â
Sayang ketika dikonfirmasi mengenai kota mana saja yang sudah bersedia membangun BRT serta nilai investasinya, Armida belum mengetahui secara pasti.
"Yang jelas, kami akan mendukung proyek-proyek infrastruktur, seperti transportasi publik skala besar, diantaranya BRT, Mass Rapid Transit, dan sebagainya," tandas dia. (Fik/Nur)
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana mengungkapkan, BRT merupakan proyek krusial untuk membenahi transportasi massal di tanah air guna mengurai kemacetan.
"BRT kalau di Jakarta seperti busway. Di Yogyakarta ada Trans Jogya. Nanti BRT punya jalur khusus dan sekarang ini memang ingin dikembangkan di beberapa kota, selain Jakarta," ujar dia usai Halal Bihalal di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Dia mengaku, pemerintah pusat telah menandatangani nota kesepahaman perjanjian proyek BRT dengan pemerintah daerah (pemda).
"Ada 6 kota yang akan didukung oleh transportasi publik ini dan semuanya adalah kota metropolitan. Karena proyek besar, jadi daerahnya juga harus yang besar tapi belum terlalu berkembang," papar Armida.
Lebih jauh dia mengatakan, BRT seperti di kota Bandung, berada di jalur-jalur strategis pinggir jalan raya. Sementara untuk masuk ke rumah tinggal warga (jalan yang lebih kecil), pemda tetap menyediakan angkutan umum (angkot). Â
Sayang ketika dikonfirmasi mengenai kota mana saja yang sudah bersedia membangun BRT serta nilai investasinya, Armida belum mengetahui secara pasti.
"Yang jelas, kami akan mendukung proyek-proyek infrastruktur, seperti transportasi publik skala besar, diantaranya BRT, Mass Rapid Transit, dan sebagainya," tandas dia. (Fik/Nur)