Empat Pemicu Naiknya Inflasi November

BPS mengakui kenaikan tarif listrik menjadi pemicu utama inflasi di November yang menyentuh 0,12%.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Des 2013, 15:34 WIB
Diterbitkan 02 Des 2013, 15:34 WIB
tarif-listrik-131001b.jpg
Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui kenaikan tarif listrik menjadi pemicu utama inflasi di November yang menyentuh 0,12% sehingga inflasi tahun kalender pada sebelas bulan ini mencapai 7,79%.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan tarif listrik menyumbang angka inflasi sebesar 0,09% dengan perubahan harga mencapai 3,25%.

"Karena ada kenaikan tarif listrik yang berlaku di kuartal IV 2013. Penyesuaian tarif tertinggi di 64 kota IHK, terutama Jayapura dan Puwokerto. Sedangkan Batam tidak menaikkan tarif listrik," jelasnya di kantornya, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Pemicu inflasi lainnya, kata dia, antara lain bawang merah dengan kontribusi 0,06% karena kekurangan pasokan. Kenaikan terjadi di 66 IHK, seperti Sumenep 24%, Pematang Siantar sebesar 26%.

"Jeruk ikut menyumbang inflasi sebesar 0,02% dengan perubahan harga 3,15% akibat kurangnya pasokan. Kenaikan tertinggi terjadi Pontianak 18%, Maumere dan Ternate sebesar 17%. Sedangkan 13 kota IHK tidak mengalami kenaikan harga," ucapnya.

Suryamin juga menyebut, kontribusi sewa rumah terhadap inflasi sebesar 0,02% dengan perubahan harga 0,5%. "Terjadi karena biaya perawatan rumah meningkat, terutama di Depok," tutur dia.

Sementara faktor penghambat inflasi, dia bilang, andil daging ayam ras sebesar -0,1% karena pasokan cukup. Penurunan harga di 62 kota IHK, antara lain Pontianak 24%. "Sedangkan cabai rawit dan dan telur ayam ras menghambat inflasi dengan masing-masing andil -0,05% dan -0,63%," pungkas Suryamin. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya