Tak Boleh Rugi, Pertamina Pilih Hengkang dari Bisnis Hulu Migas

PT Pertamina lebih memilih hengkang dari bisnis hulu minyak dan gas bumi ketimbang tidak boleh rugi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Des 2013, 17:05 WIB
Diterbitkan 05 Des 2013, 17:05 WIB
karen-agustiawan-1-131108a.jpg
PT Pertamina (Persero) lebih memilih hengkang dari bisnis hulu minyak dan gas bumi ketimbang tidak boleh rugi. Bisnis sektor hulu migas dinilai memiliki risiko sehingga kemungkinan rugi dapat dialami perseroan.

Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengaku tergelitik atas permintaan komisi VI dalam berbisnis hulu migas Pertamina. "Saya tergelitik investasi tidak boleh rugi," kata Karen dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Menurut Karen, kalau Pertamina tidak boleh merugi maka lebih memilih hengkang dari bisnis tersebut. Pasalnya, dalam melakukan bisnis di sektor hulu migas sangat penuh risiko dengan demikian kerugian kemungkinan dapat dialami Pertamina.

"Kalau tidak boleh rugi lebih baik tidak jadi perusahaan energi, karena hulu sangat penuh risiko," ungkapnya.

Karen mengungkapkan, untuk meminimalkan risiko perusahaan energi plat merah tersebut sudah melakukan mitigasi risiko. Namun Karen tetap kukuh jika tidak boleh merugi perusahaannya akan hengkang dari bisnis hulu migas.

"Yang penting kita mitigasi risiko, kalau minta 100% tidak rugi untuk upstream sepertinya Pertamina harus keluar dari bisnis energi," ujar Karen.

Karen menambahkan, pada perusahaan yang dipimpinnya memiliki mekanisme yang sama dengan perusahaan lain dalam proses akukisisi.

"Di Pertamina sama tata kelola korporasi, kajian dari bawah, independen kosultan, setlah rapat direksi persetujuan, kita tanda tangan fakta integritas tidak ada kepentingan disampaikan pada komisaris, lalu menympaikan pada pemegang saham untuk akuisisi," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya