Pemerintah mengakui bahwa Indonesia dan beberapa negara di dunia tengah dilanda cuaca ekstrem. Bahkan negara ini harus kembali menghadapi terjangan banjir yang menggenang di sejumlah wilayah Ibukota dan Manado.
"Tidak hanya Indonesia yang mengalami iklim ekstrem, tapi juga negara lain. Tapi kita tidak boleh menyalahkan iklim terus karena siklusnya memang begitu," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di JCC, Selasa (21/1/2014).
Meski demikian, kata dia, pemerintah harus bergerak cepat memperbaiki infrastruktur di Indonesia agar tidak menganggu kegiatan investasi di negara ini. Sebab tak dipungkiri bila Indonesia masih menjadi tujuan utama investasi para penanam modal asing.
"Memang tidak signifikan pengaruhnya, karena banjir pun tidak besar seperti di negara Thailand. Bahkan Thailand sempat memindahkan (pabrik) otomotif ke luar negara. Kita kan belum sampai," jelasnya.
Seperti diketahui, negeri Gajah Putih itu sempat dilanda banjir bandang yang menggenangi sekitar 29 provinsi pada tahun lalu. Tercatat jumlah korban tewas dalam peristiwa itu mencapai 37 jiwa. Provinsi Sa Kaew, Prachin Buri dan Chachoengsao adalah tiga provinsi dengan kondisi terparah. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Logistik Jalur Laut
Properti di Daerah Langganan Banjir Harga Jualnya Turun
"Tidak hanya Indonesia yang mengalami iklim ekstrem, tapi juga negara lain. Tapi kita tidak boleh menyalahkan iklim terus karena siklusnya memang begitu," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di JCC, Selasa (21/1/2014).
Meski demikian, kata dia, pemerintah harus bergerak cepat memperbaiki infrastruktur di Indonesia agar tidak menganggu kegiatan investasi di negara ini. Sebab tak dipungkiri bila Indonesia masih menjadi tujuan utama investasi para penanam modal asing.
"Memang tidak signifikan pengaruhnya, karena banjir pun tidak besar seperti di negara Thailand. Bahkan Thailand sempat memindahkan (pabrik) otomotif ke luar negara. Kita kan belum sampai," jelasnya.
Seperti diketahui, negeri Gajah Putih itu sempat dilanda banjir bandang yang menggenangi sekitar 29 provinsi pada tahun lalu. Tercatat jumlah korban tewas dalam peristiwa itu mencapai 37 jiwa. Provinsi Sa Kaew, Prachin Buri dan Chachoengsao adalah tiga provinsi dengan kondisi terparah. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Logistik Jalur Laut
Properti di Daerah Langganan Banjir Harga Jualnya Turun