Keresahan adanya dualisme kepemimpinan di tubuh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali muncul. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi bahkan meminta pemerintah mengambil sikap tegas terhadap muncul Kadin tandingan.
Sofjan mengungkapkan, Kadin tandingan yang diketui Rizal Ramli rencananya diresmikan Selasa, pekan depan. Dalam peresmian tersebut, sejumlah undangan dari dalam dan luar negeri akan hadir.
"Saya mempertanyakan sikap pemerintah mengenai Kadin ini bagaimana. Ini visi pemerintah bagaimana, supaya kita jelas," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2014).
Sofjan menyayangkan adanya perpecahan di tubuh organisasi para pengusaha apalagi terjadi di tengah kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Perpecahan di tubuh Kadin justru membuat kondisi semakin susah di tengah tantangan politik, banjir, dan pemerintah yang selalu mengeluarkan kebijakan yang mengagetkan.
Pengurus Kadin tandingan, ungkap Sofjan, kabarnya banyak merekrut pengurus Kadin yang saat ini dipimpin Suryo Bambang Sulisto. Seharusnya, ketidakpuasan yang dialami sejumlah pengurus Kadin bisa diselesaikan dalam sebuah forum resmi.
"Kalau ada yang tidak cocok kan nanti bisa pada Munas (Musyawarah Nasional). Sudah babak belur nanti baru bersatu lagi, mudah-mudahan," katanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait perpecahan tersebut. Lantaran, dualisme seperti ini baru pertama ini yang terjadi di Indonesia.
"Yang ideal sih industri seperti Kadin itu memang satu, Kadin yang menggunakan UU itu," tuturnya.
Dia juga mengaku, telah mendapatkan undangan dari Kadin pemimpinan Rizal Ramli yang dikabarkan akan melakukan peresmian pada Selasa (28/1/2014) minggu depan. "Tapi memang baru kejadian, jadi saya tidak bisa ngomong, tapi diharapkan bisa bersatu," katanya. (Dny/Shd)
Baca juga
Tolak Ada Tandingan, Ketum: Kalau Berpolitik Jangan di Kadin!
Sofjan mengungkapkan, Kadin tandingan yang diketui Rizal Ramli rencananya diresmikan Selasa, pekan depan. Dalam peresmian tersebut, sejumlah undangan dari dalam dan luar negeri akan hadir.
"Saya mempertanyakan sikap pemerintah mengenai Kadin ini bagaimana. Ini visi pemerintah bagaimana, supaya kita jelas," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2014).
Sofjan menyayangkan adanya perpecahan di tubuh organisasi para pengusaha apalagi terjadi di tengah kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Perpecahan di tubuh Kadin justru membuat kondisi semakin susah di tengah tantangan politik, banjir, dan pemerintah yang selalu mengeluarkan kebijakan yang mengagetkan.
Pengurus Kadin tandingan, ungkap Sofjan, kabarnya banyak merekrut pengurus Kadin yang saat ini dipimpin Suryo Bambang Sulisto. Seharusnya, ketidakpuasan yang dialami sejumlah pengurus Kadin bisa diselesaikan dalam sebuah forum resmi.
"Kalau ada yang tidak cocok kan nanti bisa pada Munas (Musyawarah Nasional). Sudah babak belur nanti baru bersatu lagi, mudah-mudahan," katanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait perpecahan tersebut. Lantaran, dualisme seperti ini baru pertama ini yang terjadi di Indonesia.
"Yang ideal sih industri seperti Kadin itu memang satu, Kadin yang menggunakan UU itu," tuturnya.
Dia juga mengaku, telah mendapatkan undangan dari Kadin pemimpinan Rizal Ramli yang dikabarkan akan melakukan peresmian pada Selasa (28/1/2014) minggu depan. "Tapi memang baru kejadian, jadi saya tidak bisa ngomong, tapi diharapkan bisa bersatu," katanya. (Dny/Shd)
Baca juga
Tolak Ada Tandingan, Ketum: Kalau Berpolitik Jangan di Kadin!