Niat investasi produsen gadget asal Taiwan, Foxconn di Indonesia terus molor. Padahal wacana rencana investasi termasuk membangun pabrik telepon seluler (Ponsel) telah sejak setahun terakhir digembar-gemborkan.
Molornya realisasi investasi Foxconn tersebut tak terlepas dari ketatnya persyaratan yang dilayangkan perusahaan terhadap pemerintah Indonesia, misalnya permintaan membangun laboratorium riset seperti diterapkan di China.
"Saya memang agak menyayangkan (investasi) tertunda terus, tapi mereka mempunyai persyaratan yang cukup ketat," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Foxconn, sambungnya, juga masih sibuk berkutat pada persiapan lahan dan regulasi untuk pembangunan pabrik tersebut. Perusahaan kemungkinan bakal membangun pabrik di wilayah DI Yogyakarta.
"Mereka (Foxconn) sedang berunding dengan partner lokalnya dan akan berkunjung ke Yogyakarta untuk membangun (pabrik) di sana. Dan saya mempersilakan tapi harus ada timeline (tenggat waktu)," ucapnya.
Hidayat memaklumi lamanya Foxconn masuk ke Indonesia, karena perusahaan ini pernah menggandeng pemerintah China guna merealisasikan pembangunan 10 pabrik di dua lokasi.
"Mereka mau mengadopsi apa yang dicapai di China ke Indonesia tetapi sulit. Jadi di sini harus B to B. Kalau di China memberikan lahan, di sini kan tidak bisa, sehingga timeline-nya mundur terus. Seharusnya pertengahan tahun ini selesai," keluhnya.
Pemerintah cukup optimistis Foxconn akan merealisasikan rencana investasinya mengingat pasar Ponsel yang masih sangat menggiurkan. Penetrasi ponsel di Tanah Air cukup pesat, bahkan Indonesia setiap tahunnya mengimpor tak kurang dari 70 juta unit setiap tahun. "Kalau (Foxconn) investasi, nanti merek Ponsel bisa nama Garuda atau apalah," pungkas Hidayat.(Fik/Shd)
Baca juga
Molornya realisasi investasi Foxconn tersebut tak terlepas dari ketatnya persyaratan yang dilayangkan perusahaan terhadap pemerintah Indonesia, misalnya permintaan membangun laboratorium riset seperti diterapkan di China.
"Saya memang agak menyayangkan (investasi) tertunda terus, tapi mereka mempunyai persyaratan yang cukup ketat," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Foxconn, sambungnya, juga masih sibuk berkutat pada persiapan lahan dan regulasi untuk pembangunan pabrik tersebut. Perusahaan kemungkinan bakal membangun pabrik di wilayah DI Yogyakarta.
"Mereka (Foxconn) sedang berunding dengan partner lokalnya dan akan berkunjung ke Yogyakarta untuk membangun (pabrik) di sana. Dan saya mempersilakan tapi harus ada timeline (tenggat waktu)," ucapnya.
Hidayat memaklumi lamanya Foxconn masuk ke Indonesia, karena perusahaan ini pernah menggandeng pemerintah China guna merealisasikan pembangunan 10 pabrik di dua lokasi.
"Mereka mau mengadopsi apa yang dicapai di China ke Indonesia tetapi sulit. Jadi di sini harus B to B. Kalau di China memberikan lahan, di sini kan tidak bisa, sehingga timeline-nya mundur terus. Seharusnya pertengahan tahun ini selesai," keluhnya.
Pemerintah cukup optimistis Foxconn akan merealisasikan rencana investasinya mengingat pasar Ponsel yang masih sangat menggiurkan. Penetrasi ponsel di Tanah Air cukup pesat, bahkan Indonesia setiap tahunnya mengimpor tak kurang dari 70 juta unit setiap tahun. "Kalau (Foxconn) investasi, nanti merek Ponsel bisa nama Garuda atau apalah," pungkas Hidayat.(Fik/Shd)
Baca juga
Pabrik Pembuat Komponen Apple Bakal Serap Banyak Insinyur RI
Tunda Investasi, Foxconn Minta RI Beri Fasilitas Seperti China
Baca Juga
Foxconn Beberkan Rencana Tentang BlackBerry Jakarta
Advertisement