Bank Indonesia (BI) memperkirakan angka inflasi tahunan akan berada di level 4,9% pada 2014. Inflasi tertinggi diproyeksikan terjadi pada semester kedua 2014.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, perkiraan tersebut disebabkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), penyelenggaran pemilihan umum (Pemilu) dan Lebaran.
"Kami sudah perhitungkan dampak kenaikan harga pangan, depresiasi nilai tukar rupiah. Kami sudah perhitungkan TDL, itu semua sudah all in sesuai permintaan kawan-kawan, itu perkiraan kami 4,9% pada akhir tahun 2014," ungkapnya di Gedung Bank Indonesia, Kamis (13/2/2014).
Perry menambahkan, soal pergerakan angka inflasi masih akan sesuai dengan tahun sebelumnya. Inflasi tertinggi akan mencapai puncak pada semester kedua. Apalagi mengingat penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) dan Lebaran berada dalam waktu berdekatan.
"Di mana pola bulanannya Februari akan turun perkiraan tidak lebih dari 0,6%, Maret akan lebih rendah, April rendah, agak sedikit naik di Mei, Peak nya itu Juli sama Agustus," kata Perry.
Tidak hanya itu, Perry juga menambahkan, Bank Indonesia masih akan terus berupaya dalam mengurangi defisit neraca transaksi berjalan untuk mengarah ke kondisi yang lebih sehat pada akhir tahun.
Menurut Perry, kondisi Current Account/transaksi berjalan saat ini masih belum sehat mengingat masih di atas 3% dari Product Domestic Bruto (PDB) pada 2013.
"Yang kami anggap current account yang sehat itu kan sekitar 2% dari PDB, jadi begitu kan masih perlu ada upaya agar bagaimana pemintaan domestik itu terjadi moderasi, sehingga secara keseluruhan mengarah yang lebih sehat," pungkas Perry.
Seperti diketahui, inflasi mencapai 8,38% pada 2013. Inflasi tercatat 1,07% pada Januari 2014 dibandingkan periode sama sebelumnya 1,03%. Kenaikan inflasi itu terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, dan lainnya. (Yas/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
BI: Inflasi Tertinggi 2014 Bakal Terjadi pada Juli
BI Harus Sabar, Syarat Ekonomi RI Bisa Tumbuh Pesat
BI: Jangan Cepat Puas Meski Inflasi Membaik
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, perkiraan tersebut disebabkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), penyelenggaran pemilihan umum (Pemilu) dan Lebaran.
"Kami sudah perhitungkan dampak kenaikan harga pangan, depresiasi nilai tukar rupiah. Kami sudah perhitungkan TDL, itu semua sudah all in sesuai permintaan kawan-kawan, itu perkiraan kami 4,9% pada akhir tahun 2014," ungkapnya di Gedung Bank Indonesia, Kamis (13/2/2014).
Perry menambahkan, soal pergerakan angka inflasi masih akan sesuai dengan tahun sebelumnya. Inflasi tertinggi akan mencapai puncak pada semester kedua. Apalagi mengingat penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) dan Lebaran berada dalam waktu berdekatan.
"Di mana pola bulanannya Februari akan turun perkiraan tidak lebih dari 0,6%, Maret akan lebih rendah, April rendah, agak sedikit naik di Mei, Peak nya itu Juli sama Agustus," kata Perry.
Tidak hanya itu, Perry juga menambahkan, Bank Indonesia masih akan terus berupaya dalam mengurangi defisit neraca transaksi berjalan untuk mengarah ke kondisi yang lebih sehat pada akhir tahun.
Menurut Perry, kondisi Current Account/transaksi berjalan saat ini masih belum sehat mengingat masih di atas 3% dari Product Domestic Bruto (PDB) pada 2013.
"Yang kami anggap current account yang sehat itu kan sekitar 2% dari PDB, jadi begitu kan masih perlu ada upaya agar bagaimana pemintaan domestik itu terjadi moderasi, sehingga secara keseluruhan mengarah yang lebih sehat," pungkas Perry.
Seperti diketahui, inflasi mencapai 8,38% pada 2013. Inflasi tercatat 1,07% pada Januari 2014 dibandingkan periode sama sebelumnya 1,03%. Kenaikan inflasi itu terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, dan lainnya. (Yas/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
BI: Inflasi Tertinggi 2014 Bakal Terjadi pada Juli
BI Harus Sabar, Syarat Ekonomi RI Bisa Tumbuh Pesat
BI: Jangan Cepat Puas Meski Inflasi Membaik