Winger Timnas U-19 Ceritakan Perjalanan Jadi Pemain Bola

Saat main di pertandingan antar kampung, Yabes Roni kerap mendapatkan bayaran Rp 200 ribu per laga.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 02 Mar 2014, 06:36 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2014, 06:36 WIB
yabes-140206c.jpg

Liputan6.com, Malang Bergabung dengan Timnas U-19 ibarat mimpi bagi winger timnas U-19, Yabes Roni Mailaifani. Datang dari Kepulauan Alor,  Nusa Tenggara Timut (NTT), Yabes Roni kini menjelma jadi bintang Garuda Jaya.

Nama Yabes Roni mulai dikenal publik secara luas di ajang Kualifikasi Piala Asia U-19 grup G , pada Oktober 2013. Pertandingan melawan Filipina menjadi titik balik perjuangan Yabes meretas mimpi sebagai pemain profesional. Masuk sebagai pemain pengganti pada menit 68, Yabes mencetak gol di laga  debut tersebut.

Sejak saat itu, Yabes menjadi andalan Timnas U-19, bahkan dia dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 menghadapi Piala Asia U-19 2014.  Sepakbola telah mendarah daging bagi pemuda kelahiran Moro, Alor, 6 Februari 1995 itu. Sebelum tenar seperti sekarang, dia merupakan pemain antarkampung (Tarkam) di Alor.

“Dari setiap pertandingan, saya mendapat Rp 200 ribu,” ungkapnya. “Sekarang, saat bergabung di Timnas U-19, saya bersyukur bisa mengirimkan  uang untuk keluarga di Alor.”

Yabes pun menyadari, tekad kuat menjadi pesepakbola di bangun di tengah keterbatasan. Namun, itu bukan halangan baginya untuk terus memelihara mimpi menjadi pemain bintang.

“Saya hanya berlatih dengan fasilitas dengan latihan seadanya. Dari rumah ke lapangan, harus menempuh perjalanan  1 jam dan dua kali naik angkot. Saya berlatih juga bukan di SSB, tapi juga di klub kampung.”

Siapa sangka,Yabes dulu tidak diizinkan sang Ibu, Sepriani Malaifani untuk mengikuti seleksi Timnas U-19. Pasalnya, dia merupakan anak laki-laki satu-satunya.

“Dua saudara saya perempuan semua. Karena itu, saya tidak boleh berangkat, tapi saya yakinkan kepada ibu, untuk mengikuti seleksi. Akhirnya, saya berangkat,” kata Yabes.

Yabes bersyukur,dari empat rekannya dari NTT, dia satu-satunya lolos seleksi di Yogyakarta dan mengikuti pemusatan latihan menghadapi Piala AFF U-19 di Sidoarjo, tahun lalu. 

Namun, Indra justru tidak mencantumkan namanya dalam daftar  pemain di Piala AFF U-19. Tapi Yabes belum habis, dia dipanggil Indra untuk Kualifikasi Piala Asia U-19 di Jakarta. Di situ, menjadi ajang pembuktian, layak berkostum Merah Putih.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya