Liputan6.com, Malang - Pelatih Arema Cronus Suharno meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi serta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mematuhi aturan FIFA. Sebab, dikawatirkan sepak bola nasional akan mendapat sanksi jika institusi pemerintah itu terus melawan FIFA.
"Masalah legalitas yang dipersoalkan Menpora dan BOPI ini sangat mengganggu konsentrasi pemain. Para pemain khawatir kompetisi bakal terhenti di tengah jalan,” kata Suharno kepada Liputan6.com di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Senin (13/4/2015).
"Apalagi ditambah berita tentang Menpora dan BOPI yang terus melawan FIFA. Harusnya Menpora dan BOPI menyadari FIFA melarang agar Menpora dan BOPI jangan ikut urusan PSSI,” lanjut Suharno.
Persoalan legalitas dan rekomendasi jumlah klub peserta liga, menurutnya, cukup diselesaikan antara Menpora, BOPI dan PSSI. Tidak perlu ada surat yang dikirim Menpora ke FIFA yang bisa berakibat jatuhnya sanksi karena ada intervensi dari pemerintah. Bahkan, surat balasan dari FIFA yang merespon surat tersebut masih saja dilawan Menpora.
"Harusnya Menpora itu bisa mengayomi semua pihak, jangan sampai kompetisi distop FIFA karena ada intervensi. Ini sudah susah–susah membentuk tim dan menghabiskan banyak biaya," tandas Suharno.
Beri Waktu Benahi Kompetisi
Suharno menambahkan, jika Menpora dan BOPI meminta ada pembenahan, seharusnya diberi waktu yang memadai agar semua peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) bisa berbenah. "Beri waktu membenahi, paling tidak sampai setengah kompetisi atau sampai selesai. Nanti saat kompetisi musim depan akan dimulai, bisa diperketat lagi. Jangan seperti sekarang kompetisi sudah berjalan terus dipotong di tengah jalan," ucap Suharno.
Mantan pelatih Persiwa Wamena ini menyambut baik rencana pemerintah membenahi kompetisi nasional. Namun, tidak harus dilakukan secara mendadak yang bisa berakibat pada sanksi dari FIFA. “Saya tidak bisa membayangkan kalau nanti sepak bola Indonesia tidak berjalan karena ada sanksi," tegas Suharno.
Baca juga:
Pemain PSG Puji Dua Bintang Barcelona
Advertisement