Chelsea vs Sunderland: "Kue" Juara Bertabur Rekor

Beragam catatan unik pun dibuat oleh tim yang berbasis di London itu.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 24 Mei 2015, 17:12 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2015, 17:12 WIB
Chelsea vs Sunderland
Chelsea vs Sunderland (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, London - Chelsea merayakan pesta juara di akhir pekan ini. Sunderland menjadi rintangan terakhir di Chelsea di Stamford Bridge, Minggu 24 Mei 2015. Beragam catatan unik pun dibuat oleh tim yang berbasis di London itu.

Ya, Tim Ibukota Inggris itu termasuk tim yang punya produktivitas kemenangan besar di partai kandang. Chelsea boleh dibilang menjadi Raja Kandang, dengan memetik 14 kemenangan di Stamford Bridge. Jumlah tersebut sama dengan Manchester United.

Sejumlah catatan menarik mengiringi Chelsea jelang pertandingan ini. Antara lain, bila Chelsea menelan kekalahan, mereka bakal menjadi tim kedua yang meraih gelar juara kurang dari 86 poin. MU menjadi tim pertama yang menjadi juara memetik 80 poin pada 2011. Chelsea sekarang mengantongi 84 poin.

Chelsea juga menjadi tim yang paling minim kebobolan. Chelsea hanya kemasukan 31 gol, empat gol lebih sedikit dari Arsenal yang kemasukan 35 gol.

Dan acungan jempol juga pantas diberikan pada John Terry yang sejauh ini telah tampil di seluruh pertandingan Chelsea musim ini di ajang Premier League, dengan 37 laga. Terry menjadi pemain kedua setelah pemain legenda MU, Gary Pallister yang bermain di seluruh partai di liga domestik musim 1992-93.

Manajer Chelsea, Jose Mourinho sebenarnya punya rekor jelek di pertandingan terakhir Premier League, ketika mengantarkan Chelsea juara pada 2005 dan 2006, Chelsea justru kalah di partai terakhir (melawan Newcastle United dan Blackburn Rovers).

Pelatih asal Portugal itu pun mengibaratkan gelar juara Chelsea ibarat sebuah kue. Menurut dia, lebih penting mengantarkan tim merebut juara daripada penghargaan individual meraih gelar manajer terbaik.

"Hal ini, seperti Anda ingin katakan di Inggris, lapisan gula di atas kue. Namun kue lebih penting dari pada lapisan gula.

"Kue adalah Premier League. Kue menjadi tujuan manajer, staf teknis, skuat, klub dengan jutaan pendukung, Saya bekerja untuk mendapatkan kue, bukan mendapatkan lapisan gula (gelar pelatih terbaik)," sambung bekas pelatih Real Madrid itu.

"Bila di bagian atas kue, saya menjadi manajer terbaik, tentu saya bangga dengan bagian itu," ucap Mourinho sumringah.

Selamat Chelsea...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya