Bali United Siapkan Penembak Jitu Antisipasi Adu Penalti

Servis bola mati menjadi senjata andalan Bali United di babak penyisihan grup.

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Sep 2015, 21:42 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 21:42 WIB
Arema Cronus vs Bali United
Pemain Bali United, Sandy Sute berebut bola dengan bek Arema Cronus, Purwaka Yudi pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (19/9/2015). (Bola.com/Kevin Setiawan))

Liputan6.com, Gianyar - Laskar Tridatu, julukan Bali United terus mengasah persiapan jelang leg 2 babak 8 besar Piala Presiden 2015 kontra Arema Cronus di Stadion Kapten Dipta, Sabtu 26 September 2015 besok. Arsitek Bali United, Indra Sjafri menyiapkan penembak jitu untuk menghadapi pertandingan ini.

Drama adu penalti berpotensi terjadi pada pertandingan ini. Meski Bali United mengalami kekalahan 1-2 dari Arema, tapi Bayu Gatra Cs masih memiliki peluang lolos ke babak selanjutnya. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan pula adu penalti bisa terjadi bila Bali United nyatanya gantian mampu memetik kemenangan dengan skor 2-1.

"Termasuk penalti. Tiap hari kami lakukan, tidak hanya hari ini," papar Indra.

Servis bola mati menjadi senjata andalan Bali United di babak penyisihan grup. Tiga gol Bali United tercipta dari skema tendangan bebas. Sedangkan, satu gol Bali United tercipta dari titik putih ketika melawan Arema di leg 1 lalu. Gol dari jarak 12 pas dilesakkan oleh Lerby Eliandry. Sejauh ini, Fadhil Sausu lebih sering diberi tugas untuk mengambil bola mati oleh Indra Sjafri.

Mantan pelatih Timnas U-19 itu santai karena satu pemainnya, Sandy Darman Sute harus absen karena terkena akumulasi kartu kuning. "Setiap posisi ada dua pemain," kata Indra usai memimpin latihan di Gelora Trisakti Kuta, Jumat 25 September 2015.

Pelatih berkumis ini pun menegaskan, tim sudah siap 100% melawan Arema. Dia percaya diri, timnya bisa membalas kekalahan di Stadion Kanjuruhan. "Kalau tidak yakin, tidak mungkin kita berhadapan dengan Arema," ucapnya.

Kendati begitu, Indra tak melulu berharap kemenangan. Bagi dia, yang terpenting adalah peningkatan kualitas individu dan tim yang terus menunjukkan grafik meningkat."Sepakbola itu progres, kemajuan, kualitas dari individu dan tim, itu jauh lebih baik daripada kemenangan," ujar sang pelatih. (Rjp/Rco)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya