MotoGP Indonesia Terancam Gagal Finis

Setelah Sentul ditolak, ada dua tempat alternatif untuk menggelar MotoGP, yakni di Palembang dan membuat sirkuit jalanan di sekitar SUGBK.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 29 Jan 2016, 18:40 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 18:40 WIB
Marc Marquez Jajal Sirkuit Sentul
Pebalap MotoGP, Marc Marquez (93) dan Dani Pedrosa (26) menjajal Honda CB150R StreetFire di Sirkuit Sentul, Bogor, (21/10/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi Indonesia menghelat MotoGP 2017 hingga 2019 semakin gelap. Hingga kini, pemerintah belum bisa menentukan sirkuit yang bakal dijadikan venue balapan.

Pekan ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menolak Sirkuit Internasional Sentul menjadi venue gelaran MotoGP Indonesia. Biaya renovasi yang terlalu besar menjadi kendala utama. 

Setelah Sentul ditolak, ada dua tempat alternatif untuk menggelar MotoGP, yakni di Palembang dan membuat sirkuit jalanan di sekitar Gelora Bung Karno. Namun dua venue ini tidak direstui oleh Kementerian Keuangan, Pekerjaan Umum, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Komite Olimpiade Indonesia.

Baca Juga

  • Daftar Pemain Cadangan NBA All-Star 2016
  • 'Titisan' Beckham Ditemukan di Skuat Chelsea U-21
  • Di Ujung Tanduk, BOPI Klaim Selamatkan Uang Negara

Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto menjelaskan, sangat sulit membangun lintasan balap jalan raya di kawasan SUGBK untuk arena balap MotoGP.

Terlebih, Ikatan Motor Indonesia (IMI) tidak merestui balapan MotoGP digelar di kawasan sekitar SUGBK. Syarat untuk menggelar balapan roda dua itu sesuai rekomendasi IMI adalah, panjang lintasan  4,2 kilometer, track lurus 900 meter, di tambah beberapa tikungan. "(Kawasan) SUGBK tidak reliabel untuk itu," kata Gatot di Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Mengutip pernyataan Ketua IMI, Sadiki Aksa, Gatot melanjutkan, gelaran F1 bisa menggunakan jalan raya, tapi lintasan MotoGP harus didesain untuk balapan. "Tidak bisa disamakan SUGBK dengan sirkuit jalan raya di Singapura dan Monaco."

Rencana untuk menggelar balapan di sekitar SUGBK semakin mustahil mengingat SUGBK sedang direnovasi menghadapi Asian Games 2018. "Jadi bakal sangat menganggu," Gatot melanjutkan. 

Mengenai sirkuit di Palembang, berdasarkan laporan Ketua KOI, Erick Thohir, juga sangat sulit mewujudkan balapan sana karena lintasan kekurangan lahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya