Olimpiade 2016: Angkat Besi Indonesia Dapat Pasokan Daging Impor

Sebanyak 13 atlet angkat besi tengah dipersiapkan menuju Olimpiade Brasil 2016.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 03 Mei 2016, 16:10 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 16:10 WIB
20160503-Olimpiade-Rio-2016-Jakarta-Atlet-Angkat-Besi-HEL
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan memeragakan angkatan saat menghadiri peluncuran kerjasama antara produsen daging sapi Australia, Elders dengan PB PABBSI di Kedutaan Besar Australia,Jakarta, Selasa (3/5/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Daging merupakan salah satu jenis makanan yang sangat dibutuhkan oleh atlet-atlet angkat besi. Utamanya bagi mereka yang akan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Juni mendatang.

Manajer Tim Olimpaide Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi (PABBSI), Alamsyah Wijaya, mengatakan, setiap atlet rata-rata membutuhkan minimal 750 gr daging per harinya.

 

Baca Juga

  • Olimpiade Brasil 2016: Ombak Robohkan Jalur Sepeda, Dua Tewas
  • Menpora Bakal Bantu CdM Selesaikan Visa ke Olimpiade 2016
  • Pulih Cedera, Ratu Lompat Jauh Indonesia Bersiap ke Olimpiade

Guna memenuhi kebutuhan ini, PABBSI sejak dua bulan lalu telah menjalin kerjasama dengan salah satu produsen daging asa Australia, Elders. Lewat program ini, atlet-atlet yang akan berlaga di Olimpaide 2016 nanti mendapat pasokan daging impor sebanyak 12 kg setiap pekannya.

"Kenapa 12 kilo, karena satu atlet kebutuhannya kira-kira 750 gram," ujar Alamsyah di Kedutaan Australia, Jakarta, Selasa (3/5/2016). "Saya harap kerjasama ini berlangsung sampai Asian Games."

Alamsyah menambahkan, kerjasama ini terjalin berkat bantuan Keduataan Besar Australia. Menurutnya, pihak kedutaan menjadi jembatan penghubung antara Elders dan PABBSI. 

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson (kiri) berfoto bersama empat atlet angkat besi Indonesia usai peluncuran kerjasama Elders dengan PB PABBSI di Kedubes Australia, Jakarta, Selasa(3/5/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Karena itu kami diundang hadir di sini," beber Alamsyah.

Sementara itu, Direktur Utama Elders Indonesia, Endro Susilo berharap, kemitraan yang terjalin bisa membuat persiapan atlet angkat besi Indonesia menuju Olimpiade Rio de Janeiro lebih maksimal.

"Kami bangga dengan kemitraan ini dan akan terus mendukung para atlet angkat besi Indonesia sementara mereka mempersiapkan diri untuk Olimpiade," kata Endro Susilo.

Saat ini PABBSI tengah mempersiapkan 13 atlet untuk berlaga di Olimpiade 2016. Mereka kini tengah mengikuti pemusatan latihan (pelatnas) di Jakarta. Dua peraih medali ada Olimpaide sebelumnya, yakni Triyatno (perak) dan Eko Yuli Irawan (perunggu), kembali ikut ambil bagian.  

Atlet angkat besi Indonesia Dewi Safitri (tengah) bersama Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson (kiri) memasak daging sapi jelang peluncuran kerjasama antara Elders dengan PB PABBSI diJakarta, Selasa (3/5/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Berikut daftar lengkapnya:
Surahmat (56 kg), M. Purkon (56 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), M. Hasbi (62 kg), Deni (69 kg), I Ketut Ariana (69 kg), Triyanto (69 kg), Imam Jamalidin (85 kg), Sri Wahyuni (48 kg), Lisa Setiawati (48 kg), Dewi Safitri (53 kg), Sarah Anggraini (53 kg), dan Sinta Darmariani (63 kg).

Pada Olimpiade 2012 lalu, angkat besi mempersembahkan medali perunggu atas nama Eko Yuli Irawan dan medali perak atas nama Triyatno.
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya