Liputan6.com, Jakarta - Jose Guerrero Fernández merupakan saksi kunci terhadap dugaan keterlibatan mantan Presiden klub Granada, Quique Pina dalam praktik pengaturan skor di La Liga. Dia telah hadir di persidangan dan memberi kesaksian terkait peran Pina dalam aksi kotor tersebut.
Pada persidangan yang berlangsung 16 Juni lalu, Guerrero menyatakan, Pina telah menyetor 600 ribu euro kepada Las Palmas usai duel, 30 April 2016. Uang tersebut adalah imbalan bagi Las Palmas yang sengaja mengalah. Dalam duel ini, Granada berbalik unggul 3-2 setelah sempat ketinggalan 0-2.
Namun kesaksian Guerrero harus dibayar mahal. Sebab setelah kesaksian tersebut, nyawanya justru terancam. Belum lama ini, Guerrero bahkan diserang orang tidak dikenal di sebuah taman di Granada.
Menurut laporan radio Cadena SER seperti dilansir AS, pelaku yang telah menguntitnya tiba-tiba melompat dan langsung menikam tangan Guerrero sembari berteriak, "Keparat! Bajingan!! Jika Granada terpuruk, kami akan membunuhmu dan keluargamu".
Advertisement
Akibat kejadian ini Guerrero langsung dilarikan ke rumah sakit untuk merawat luka di tangannya. Dia kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi bersama pengacaranya. Mereka meminta agar pihak berwajib mengaitkan penyerangan tersebut terhadap skandal pengaturan skor yang melibatkan Pina.
Sebelumnya, Pina telah membantah semua tudingan Guerrero. Dia bahkan rela bersumpah dengan nyawa anak-anaknya kalau dia tidak bersalah. Dia juga mengaku tidak mengenal Guerrero.
"Saya bukan orang bodoh, Anda pikir saya akan memberikan 600 ribu euro kepada orang gila yang tidak saya kenal sama sekali?" ujarnya seperti dilansir AS beberapa waktu lalu.