Polisi 'Seret' 10 Atlet Australia dari Arena Basket Olimpiade Rio

Mereka digiring melewati kerumunan wartawan yang tengah meliput semifinal basket Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 21 Agu 2016, 22:50 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 22:50 WIB
10 atlet Australia digelandang polisi usai menyaksikan semifinal basket tanpa kartu tanda pengenal
10 atlet Australia digelandang polisi usai menyaksikan semifinal basket tanpa kartu tanda pengenal Liputan6 used

Liputan6.com, Jakarta - Nasib sial dialami oleh 10 atlet asal Australia jelang berakhirnya Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Niat mereka mendukung tim basket negaranya bertanding di babak semifinal melawan Serbia, Sabtu (20/8/2016) justru harus berakhir di kantor polisi.

Seperti dilansir The Sun, ke-10 atlet Negeri Kanguru itu tiba di Carioca Arena tanpa mengenakan kartu pengenal resmi. Akibatnya polisi yang curiga terpaksa mengusir mereka dari lokasi dan membawa mereka ke kantor polisi untuk ditanyai.

Padahal dalam rombongan tersebut terdapat kapten rugbi, Ed Jenkins, pemanah Alec Potts, pembalap sepeda Matthew Glaetzer dan atlet kano Fionea Albert dan Lucy Sthephan. Celakanya, mereka dibawa pergi dari stadion melewati kerumunan wartawan.

Petinggi Komite Olimpaide Australia, Fione de Jong, mengatakan, kesepuluh atlet mereka ditangkap karena amsalah kartu tanda pengenal. Namun dia menegaskan, tidak satupun dari atlet-atlet tersebut yang ditahan. "Pemerintah Brasil tengah bekerja menagani masalah ini. "Tidak ada yang ditangkap, dan kami akan memberikan keterangan lebih rinci setelah pembicaraan selesai."

Australia sendiri akhirnya menyerah dari Serbia dengan skor 61-87. Australia akan berhadapan dengan Spanyol pada perebutan tempat ketiga yang akan berlangsung Senin dinihari WIB (22/8/2016). Dan di final, Serbia akan menantang Amerika Serikat.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya