5 Tim Liga Indonesia dengan Puasa Kemenangan Terpanjang

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo sudah menyelesaikan 16 pekan. Pasang surut performa membuat para peserta kehilangan bentuk terbaik, bahkan hingga pertengahan musim ini, mereka belum menemukan penampian terbaik lagi

Tentu hasil ini membuat tim-tim tersebut harus mengalami pergantian posisi pelatih. Sayang, cara ini ternyata juga belum manjur mengembalikan para kontestan ke jalur kemenangan. Siapa saja tim dengan kekalahan panjang di putaran pertama ini? Berikut ulasannya.

1. Persija Jakarta

Persija Jakarta menjadi tim lama menahan dahaga kemenangan. Macan Kemayoran total sudah sembilan pertandingan tidak merasakan kemenangan. Bahkan, dalam delapan pertandingan terakhir, tim Ibukota Jakarta ini hanya mampu meraih dua poin. 

Terakhir kali, mereka meraih kemenangan ketika bersua PS TNI (10/6/2016) lalu. Itu berarti dua bulan lebih Bambang Pamungkas cs meraih kemenangan. Performa buruk Tim Oranye membuat Paulo Camargo mengundurkan diri. Dia merasa bertanggung jawab dengan hasil minus ini.

Namun meski sudah ditinggal Camargo, Persija belum juga meraih kemenangan. Caretaker, Jan Saragih mengambil alih posisi Camargo. Teranyar mereka dikalahkan 0-1 oleh PSM Makassar pekan ke-16. Deretan kekalahan ini membuat Persija terpuruk di papan bawah klasemen. Persija kini menempati posisi 16, dia atas Gresik United dan Persela Lamongan.

2. Mitra Kukar

Senasib dengan Persija, Mitra Kukar juga menjadi tim dengan paceklik kemenangan cukup panjang. Mereka sudah sembilan laga gagal menang. Naga Mekes terakhir kali memetik kemenangan atas Pusamania Borneo FC pada 10 Juni 2016 lalu. Sama seperti Persija, Mitra kukar sudah dua bulan tidak menang.

Padahal, berbagai cara sudah dilakukan manajemen untuk memperbaiki performa tim. Mulai dari menyudahi kerja sama dengan Subangkit, dan menunjuk kembali Jafri Sastra. Namun demikian, tanda-tanda Mitra Kukar bakal bangkit mulai terlihat ketika melawan Semen Padang.

Tim asal Tenggarong, Kalimantan Timur ini menyudahi puasa kemenangan setelah memetik kemenangan 2-0 atas Semen Padang,(22/8/2016) di Stadion Aji Imbut

3. Gresik United

Gresik United masuk ke dalam tim dengan rapor merah sampai putaran pertama musim ini. Mereka sudah 8 laga tidak merasakan tiga poin dan harus terjerembab di posisi ke-17 klasemen sementara. 

Laskar Joko Samudor terakhir memetik kemenangan ketika menjamu Persib Bandung, (27/6/2016). Namun setelah itu, Gresik bukannya bangkit malah terpuruk. Padahal, Gresik United menghuni papan tengah.

Sang pelatih,  Liestiadi harus memutar otak agar anak asuhnya melejit di putaran kedua. Opsi mendatangkan pemain anyar bisa saja jadi yang terbaik bagi Persegres.

4. Persela Lamongan

Performa menurun Persela membuat manajemen was-was. Mereka memecat pelatih asal Swedia, Stefan Hansson pada Mei 2016 lalu. Kekalahan demi kekalahan, praktis membuat Persela harus terbenam di dasar klasemen

Persela mulai performa menanjak setelah posisi pelatih berganti ke tangan Sutan Harhara. Namun, mereka belum bisa tampil konsisten. Mereka sudah berpuasa kemenangan dalam lima laga terakhir. Dengan durasi 10 pertandingan terakhir, Laskar Joko Tingkir meraih 3 kemenangan.  

Sampai putaran kedua kompetisi, Persela masih menempati posisi juru kunci mengemas 10 poin. Persela sendiri sudah mengalami 12 kekalahan dengan memetik 3 kemenangan ketika bersua Pusamania Borneo FC (PBFC), Barito Putera dan Perseru Serui.

5. Barito Putera

Barito Putera menuntaskan dahaga kemenangan setelah membekap Persiba Balikpapan dengan skor 3-1, (21/8/2016). Padahal sebelum laga itu, Barito cukup lama menahan dahaga kemenangan. Total enam laga mereka jalani tampa poin penuh.

Laga melawan Persiba bisa menjadi ajang kebangkitan tim asuhan Mundari Karya ini. Mereka bisa memulai putaran kedua dengan semangat baru. Pasalnya, laswan berat menanti Barito Putera pada putaran kedua ini.

Tiga laga selanjutnya mereka bakal menghadapi pemuncak klasemen, Madura United, kemudian Mitra Kukar, dan Bhayangkara Surabaya United. (Penulis: Indra Eka Setiawan)