5 Momen Terbesar dalam Sejarah Barcelona

Lionel Messi menjadi bagian besar dari sejarah dan keberhasilan Barcelona dalam satu dekade terakhir.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 24 Okt 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 06:30 WIB
Lionel Messi
Lionel Messi menjadi bagian besar dari sejarah dan keberhasilan Barcelona dalam satu dekade terakhir. (AP Photo/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona telah menjadi salah satu klub besar di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak trofi yang sudah dimenangkan klub Katalan tersebut. Prestasi itu membuat Barca memiliki banyak penggemar di dunia.

Sukses Barcelona dalam satu dekade terakhir tidak lepas dari Lionel Messi. Bintang asal Argentina telah menjadi bagian besar dari sejarah dan keberhasilan klub.

Tapi, Barca juga mempunyai sejarah yang patut dibanggakan sebelum era Messi. Berikut lima momen terbesar dalam sejarah Barcelona seperti dikutip dari Sports Keeda:

5. Frank Rijkaard Akhiri Puasa Gelar Barcelona

Sebelum era Pep Guardiola, Barcelona adalah salah satu kekuatan di sepak bola Spanyol. Klub Katalan itu menjadi rival abadi Real Madrid dalam perburuan gelar.

Tapi, Barca sempat merasakan puasa gelar Liga Spanyol selama lima musim, yakni dari 1999 sampai 2004. Untuk mengakhiri situasi tersebut, Barca mendatangkan Frank Rijkaard sebagai pelatih pada musim panas 2003.

Di musim pertamanya, legenda Barcelona itu memang belum dapat memberikan gelar. Legenda Belanda itu fokus membentuk tim baru dengan menyingkirkan pemain-pemain yang tampil buruk. Rijkaard juga mendatangkan pemain baru, salah satunya Ronaldinho.

Kinerja Rijkaard membuahkan hasil di musim kedua. Ia membawa Barca merebut gelar juara Liga Spanyol musim 2004-2005 dan Piala Super Spanyol. Di musim ketiga, Rijkaard bahkan memberikan tiga gelar, yakni Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, serta Liga Champions.

4. Tiga Gelar di Musim 2014-2015

Barcelona memecahkan sejumlah rekor di musim pertama Luis Enrique sebagai pelatih. Enrique menggantikan Gerardo Martino mulai musim panas 2014.

Untuk memperkuat skuat Enrique, Barca mendatangkan Luis Suarez dari Liverpool. Tetapi, striker Timnas Uruguay itu harus absen di beberapa pertandingan awal Barca menyusul sanksi FIFA akibat menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini, di Piala Dunia 2014.

Setelah sanksi itu berakhir, Suarez masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan Lionel Messi dan Neymar. Tapi, itu tidak membutuhkan waktu lama. Messi, Suarez dan Neymar akhirnyamenjadi trio penyerang yang menakutkan. Total, 122 gol dicetak trio yang dikenal dengan MSN ini di semua ajang kompetisi musim 2014-2015.

Berkat ketajaman trio MSN, Barca memenangkan tiga gelar. Barca memenangkan gelar Liga Spanyol dan Copa del Rey. Di Liga Champions, Barca menjadi juara setelah di final mengalahkan Juventus dengan skor 3-1 di final.

3. Memenangkan Trofi Piala Champions Pertama

Barcelona selalu berada dalam bayang-bayang Real Madrid dalam prestasi di kompetisi Eropa. Klub Katalan itu selalu tersendat di kompetisi Eropa.

Pada 1988, Belanda menunjuk Johan Cruyff sebagai pelatih. Legenda sepak bola Belanda itu membawa beberapa pemain yang menurutnya cocok dengan gaya bermainnya, termasuk Pep Guardiola.

Dengan skema permainan menyerang yang dikenal total football, Cruyff membawa Barca ke jalur kesuksesan. Dia memberikan trofi Piala Winners pada musim 1998-1998 setelah di final mengalahkan Sampdoria di final.

Tiga musim kemudian, Sampdoria kembali harus mengakui keunggulan Barcelona. Kali ini di final Piala Champions 1991-1992. Tak hanya itu, Cruyff juga memenangkan empat gelar Liga Spanyol berturut-turut dari 1990 hingga 1994.

2. Musim 2008-2009 Sarat Piala

Pada musim panas 2008, Pep Guardiola ditunjuk sebagai pelatih baru Barcelona. Penunjukkan ini sangat mengejutkan karena eks pemain Barca itu belum mempunyai pengalaman sebagai pelatih. Boleh dibilang ini adalah kali pertama Guardiola menjadi pelatih.

Guardiola langsung menggebrak di musim pertamanya. Ia menjual dua pemain bintang Barca, yakni Deco dan Ronaldinho. Dia tahun bahwa Lionel Messi adalah bintang masa depan klub Katalan tersebut.

Dengan Messi, Guardiola mulai membangun tim Barca. Perubahan paling signifikan terlihat pada filosofi sepak bola Guardiola. Ia menerapkan permainan menyerang yang dikenal dengan gaya Tiki-Taka.

Filosofi sepak bola Guardiola itu tidak hanya menaklukan Spanyol, tapi juga Eropa dan dunia. Barca memenangkan enam gelar di 2009, antara lain Liga Spanyol, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Liga Champions. Prestasi itu belum bisa disamai klub lain di dunia. Barca pun dianggap sebagai salah satu klub terbesar di dunia.

1. Merekrut Lionel Messi

Jika tidak merekrut Lionel Messi, bisa jadi Barcelona tidak pernah menjadi klub besar di dunia. Bintang asal Argentina itu telah menjadi bagian besar dari sejarah dan keberhasilan klub. Tanpa Messi, belum tentu klub Katalan itu bisa memenangkan banyak trofi juara.

Messi bergabung dengan Barca di usia yang sangat muda. Pada Desember 2008, sekretaris teknis Barca Charly Rexach sangat ingin mengontrak Messi setelah melihatnya bermain bersama skuat Barca.

Namun, proses kontrak sempat tertunda dan sempat membuat geram Jorge, ayah Messi. Jorge bahkan mengancam Messi akan pergi.

Atas desakan Jorge, maka pada 14 Desember 2014, Rexach bertemu dengan pihak Messi di klub tenis Pompeia. Ketika itu, dia mengeluarkan sebuah serbet dan menulis: 'Saya, Charly Rexach, dalam kapasitas saya sebagai sekretaris teknis FC Barcelona, dan meskipun ada beberapa pendapat terhadap hal itu, berkomitmen untuk menandatangani Lionel Messi selama kondisi yang disepakati terpenuhi."

Serbet itu menjadi bukti Barca telah mengontrak Messi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya