NTT Keranjingan Gelar Kejuaraan Balap Sepeda

Sebelumnya NTT sempat sukses menggelar kejuaraan Tour The Flores (TDF).

oleh Liputan6 diperbarui 03 Nov 2016, 19:50 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 19:50 WIB
Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menjadi tuan rumah balap sepeda
Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menjadi tuan rumah balap sepeda, Tour The Timor (TDT) (Amar Ola Keda/Liputan6,com)

Liputan6.com, Jakarta Setelah Tour The Flores (TDF), Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT akan menggelar Tour The Timor (TDT), 29 November hingga 3 Desember 2016. Tur ini akan melewati rute, Dili-Atambua-Malaka-Kefamenanu-Soe dan finisnya di Kota Kupang.

"Tour the Timor (TDT) ini berbeda dengan Tour the Flores (TDF) Kalau Tour the Timor berstatus touring atau sepeda santai. Pesertanya bisa istirahat jika merasa lelah. Tujuan dari TDT mau mempromosikan pariwisata dan budaya NTT yang belum tereksplore," ujar Eden Klakik, Kepala Bidang promosi dan pemasaran Dinas Pariwisata NTT, Kamis (3/11/2016).

Eden menjelaskan, TDT ini akan dibagi dalam dua kegiatan yakni, Touring, pada 29 November hingga 2 Desember dan Criterium Rice, akan dilaksanakan pada 3 Desember. Criterium Rice ini akan melibatkan siswa semua sekolah disetiap kabupaten/kota.

Eden menambahkan, saat ini peserta sudah 50. Mereka berasal dari Malaysia, Singapura dan lainnya peserta dalam setiap provinsi di Indonesia. Di antara peserta yang terdaftar, Wakil Bupati Kediri, H. Masykuri juga turut menjadi peserta touring.

"Kemungkinan besar masih ada penambahan peserta dalam touring ini termasuk peserta dari luar negeri. Wakil Bupati Kediri sendiri sudah pastikan ikut dalam kegiatan ini," kata Eden.

Fauztinus Wundu, penasehat PT Mitra Lintas Jakarta, selaku Event Organizer kegiatan TDT mengatakan, pihaknya sudah mensurvei lapangan dan koordinasi dengan pihak pemerintah provinsi NTT terkait persiapan dalam penyelenggaraan TDF.

Dalam touring nanti, lanjut Wundu, peserta akan singgah di setiap kabupaten yang dilewati. "Setiap kabupaten pasti disinggahi dan peserta akan dihiburi dengan tarian budaya lokal dan makanan lokal setempat," ujar Wundu.

Kegiatan TDT ini menurut Wundu, selain mempromosikan wisata dan budaya di NTT, juga membawa manfaat besar bagi pembangunan khususnya infrastruktur di NTT.

Wundu mencontohkan saat kegiatan TDF, pemprov mendapat suntikan dana dari pusat mencapai Rp 200 miliar.

"Suntikan dana dari pusat sangat besar tidak sebanding dengan sumbangan dari setiap kepala daerah. Sejak TDF banyak investor yang mulai melirik NTT karena daya saing menjadi murah. Wisatawan asing yang berkunjung ke NTT juga melonjak dan hal ini akan berdampak positif bagi masyarakat lokal di daerah wisata," kata Wundu.

(Laporan: Amar Ola Keda/NTT)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya