Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola dan alkohol, seharusnya memang tidak boleh jalan beriringan. Pemain sepak bola, bagaimanapun juga merupakan atlet yang harus menjaga kondisi tubuhnya sehingga selalu bisa memberikan yang terbaik di lapangan.
Namun, ternyata tak sedikit bintang lapangan hijau, yang justru terjerat, bergantung kepada alkohol. Gaya hidup amburadul, sering keluyuran malam, membuat mereka akrab dengan minuman keras ini. Ini terjadi di semua di liga besar Eropa, mulai Liga Inggris, Liga Spanyol, atau Liga Italia.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya harus meninggal lantaran cairan laknat itu. Tak hanya pemain sepak bola putra. Di sektor putri juga tak sedikit yang mengalami ketergantungan alkohol.
Siapa saja mereka? Berikut lima pemain yang hidupnya hancur karena alkohol:
1. Mane Garrincha (1933-1983)
1. Mane Garrincha (1933-1983)
Di Brasil, nama Garrincha setara dengan Pele. Seperti Pele, dia juga ikut membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1958 dan 1962.
Semasa jaya, Garrincha dikenal memiliki kecepatan dalam dribel dan gocekan yang maut. Tak heran, namanya kini diabadikan sebagai salah satu stadion mewah di Brasilia.
Namun, Garrincha tidak bisa menjauh dari wanita dan alkohol. Ini pula yang sempat membuat dia beberapa kali tabrakan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Garrincha akhirnya meninggal pada tahun 1983 karen kanker liver. Dia meninggalkan 14 orang anak.
Advertisement
2. George Best (1946-2005)
2. George Best (1946-2005)
Semasa jayanya bersama Manchester United, George Best adalah super star. Dia sukses dua kali membawa MU juara Liga Inggris (1964/65 & 1966/67) dan Liga Champions 1968.
Namun, Best yang berasal dari Irlandia Utara juga suka dunia gemerlap. Kedekatannya dengan alkohol dan wanita membuat Best sempat dijuluki "Rock Star".
Pada tahun 2002, Best sempat menjalani transplantasi liver. Namun, setelah itu, Best masih tetap akrab dengan alkohol. Pada tahun 2005, Best meninggal setelah beberapa kali mengalami infeksi hati.
3. Paul Gascoigne (1967-….)
3. Paul Gascoigne (1967-….)
Paul Gascoigne disebut-sebut sebagai salah satu pemain Inggris paling berbakat di era 1980-an. Pemain yang mejulang bersama Tottenham Hotspur dan Lazio ini juga kerap jadi andalan lini tengah timnas Inggris, terutama di Piala Eropa 1996.
Namun, ketergantungan Gascoigne terhadap alkohol membuat hidupnya tak karuan. Selain itu, dia juga dikenal gemar berjudi. Tak heran, sang istri kemudian meninggalkannya.
Setelah pensiun dari sepak bola, hidup Gascoigne benar-benar hancur. Beberapa kali dia terlibat kejadian tak mengenakkan, seperti mabuk di jalan, berkelahi, hingga menggelandang. Gascoigne bahkan sempat beberapa kali mencoba bunuh diri.
Dia juga sempat beberapa kali keluar masuk pusat rehabilitasi. Tapi, menariknya, hingga saat ini, Gascoigne masih survive.
4. Socrates (1954-2011)
4. Socrates (1954-2011)
Nama Socrates sempat jadi legenda di Brasil. Di era 1980-an, pria bernama lengkap Socrates Brasileiro Sampaio de Souza Vieira de Oliveira ini selalu jadi andalan di lini tengah Brasil.
Socrates jadi kapten Brasil di Piala Dunia 1982. Dia juga pernah membawa Brasil runner-up Piala Amerika 1983.
Namun, kebiasaan buruknya menenggak alkohol membuat Socrates merana di hari tuanya. Pada tahun 2011, Socrates harus menjalanni transplantasi liver, sebelum akhirnya meninggal.
Hingga kini, orang masih mengenangnya sebagai salah satu playmaker terbaik di dunia. Socrates tampil 60 kali untuk Brasil dan mencetak 22 gol. Menariknya, selain pemain bola, Socrates juga seorang dokter!
5. Abby Wambach (1980-...)
5. Abby Wambach (1980-...)
Di Amerika Serikat, nama Abby Wambach sudah bisa disejajarkan dengan legenda sepak bola Negeri Paman Sam, Mia Hamm. Seperti juga Hamm, Wambach pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA pada tahun 2012.
Di AS, dia pernah enam kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Wanita. Wambach juga pernah masuk dalam list 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Majalah Time.
Namun, belakangan diketahui, ternyata Wambach sudah lama mengalami ketergantungan alkohol.Terakhir, April lalu dia ditahan karena mengemudikan mobil sambil mabuk. Kehidupan rumah tangganya pun berantakan.
Untungnya, Wambach telah menyadari. Kini, dia tengah berusaha bangkit dari keterpurukan dan berusaha mencari pekerjaan.