5 Alasan MotoGP 2017 Wajib Ditonton

MotoGP 2017 dinilai sebagai musim terbaik balapan kuda besi.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jan 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2017, 14:30 WIB
MotoGP
MotoGP akan menghadirkan persaingan paling sengit pada edisi 2017. (Tensticker)

Liputan6.com, Jakarta - Pagelaran MotoGP 2017 resmi dimulai Maret mendatang. Perhelatan balap kuda besi kali ini dianggap jauh lebih menarik ketimbang tahun sebelumnya mengingat ada banyak perubahan yang terjadi.

Sederhananya, musim nanti adalah yang terbaik dari yang terbaik. Pertama, dari sisi mesin prototipe yang digunakan produsen seperti Yamaha, Honda, Ducati, dan bahkan KTM.

Kedua, arena pacuan kuda besi yang dapat dilihat dari berbagai sudut dan menggunakan teknologi kamera.

Namun, alasan mengapa MotoGP 2017 begitu menarik adalah sulitnya memprediksi siapa yang akan naik podium. Terlebih terjadi beberapa perubahan susunan pembalap.

Apa alasan lain mengapa MotoGP 2017 sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan? Berikut penjabarannya.

Munculnya Talenta Baru

Hampir setiap tahun ajang balap kuda besi di kelas utama selalu menelurkan talenta berbakat dari berbagai penjuru dunia. Sehingga tak mengherankan jika MotoGP tidak kekurangan stok untuk menemukan pembalap jempolan.

Marc Marquez misalnya. Pembalap Repsol Honda itu tiba di kelas utama pada 2013. Semua orang mungkin tidak akan pernah mengira jika The Baby Alien mampu memulai debutnya dengan membawa trofi juara MotoGP, tapi itulah fakta yang terjadi.

Alex Rins. (Motorcyclenews)

Seiring waktu, ada banyak pembalap yang masuk ke kelas utama MotoGP dan pada musim ini. Tercatat empat pembalap debutan masuk, yakni Alex Rins, Johann Zarco, Sam Lowes, dan Jonas Folger. Mereka nantinya akan mencoba peruntungan dan menguji pembalap handal lainnya.

Maverick Vinales

Maverick Vilanes. (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Maverick Vinales masuk ke kelas utama dengan membawa modal penghargaan "Best Rookie Award" dengan membela tim Suzuki. Namun, selama dua musim berada di sana, dia tercatat hanya sekali berdiri gagah di peringkat pertama.

Capaian itu menandai akhir dari petualangan Vinales bersama tim Suzuki. Pada tahun ini, dia memilih bergabung dengan Yamaha yang dianggap banyak pembalap memiliki motor terbaik. Meski selama pengujian Vinales tampil kompetitif, belum ada yang bisa memastikan apakah dia bisa bersaing melawan pembalap-pembalap lainnya.

Ini karena tekanan yang dihadapinya lebih tinggi. Bersama Suzuki, mungkin dia tidak bermasalah hanya beberapa kali naik podium. Tapi, di Yamaha, Vinales diharuskan tampil konsisten dalam memenangkan balapan. Singkat kata, setiap gerak-gerik pemilik nomor 25 pasti akan dipantau oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia.

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo adalah salah satu perubahan yang paling banyak mengundah perhatian media dan penikmat balap kuda besi di musim ini. Betapa tidak, setelah sembilan tahun belajar dan menjadi juara dunia di kelas utama bersama Yamaha, dia justru pindah ke Ducati.

Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, Ducati bukanlah tempat ideal bagi pembalap untuk mengincar prestasi. Pasalnya, mereka tidak pernah memenangkan gelar sejak Casey Stoner melakukannya pada 2011.

Namun, Ducati tentu tidak inggin sekedar menjadi penghibur. Mereka berharap Lorenzo dapat mendongkrak kinerja motor dan tim. Hasilnya sudah terlihat pada Desmosedici GP17. Motor ini dinilai memiliki keseimbangan tinggi.

Jorge Lorenzo. (EPA/Giorgio Benvenuti)

Debut KTM

KTM. (Roblox)
Partisipasi KTM pada MotoGP musim ini diperkirakan tidak berjalan mudah. Terbukti, mereka harus berulang kali melakukan perubahan terutama pada bagian DNF, karena kerap menjadi masalah selama pengujian di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, November lalu.

Terlepas kinerja mereka nanti, KTM sudah menjadi bumbu baru jelang bergulirnya MotoGP 2017. Mereka akan berusaha bicara banyak mengandalkan Bradley Smith dan juara Moto2 2013 Pol Espargaro.

KTM harus menggunakan musim pertamanya di MotoGP untuk menimba pengalaman sebanyak mungkin. Mereka mesti fokus mengembangkan kuda besi RC16 dan tidak muluk mengincar prestasi.

Ban Michelin

Musim 2017 menandai kampanye kedua Michelin sebagai sponsor utama ban resmi MotoGP. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan perusahaan Prancis tersebut mengingat banyaknya keluhan dari pembalap pada musim lalu.

Ban Michelin. (AFP/Mohd Rasfan)

Tidak sedikit pembalap kesal dengan ban depan Michelin yang menimbulkan banyak masalah. Namun, secara perlahan mereka mencoba memperbaiki situasi ini.

Michelin bahkan mengklaim akan menyediakan produk berbeda ketimbang tahun sebelumnya. Patut ditunggu apakah mereka mampu menyediakan ban terbaik untuk para pembalap. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya