Liputan6.com, Manchester - Bek senior Manchester City, Pablo Zabaleta tidak sakit hati disingkirkan pelatih Josep Guardiola. Menjadi starter dalam derby melawan Manchester United merupakan yang pertama bagi Zabaleta setelah bermain imbang dengan Tottenham Hotspur, Januari lalu. Belakangan ia kalah bersaing dengan Jesus Navas.
Baca Juga
Faktor fisik menjadi yang paling disorot Guardiola dalam hal ini. Meski keduanya hanya berbeda satu tahun, tetapi pelatih asal Spanyol itu justru lebih yakin dengan Navas (31) dibanding Zabaleta (32). Tetapi, demi perubahan taktik, Zabaleta kembali dipanggil Guardiola untuk menghambat pergerakan sayap United, Anthony Martial.
“Aku merasa sangat baik setelah beberapa pertandingan terlempar dari starter. Tidak akan pernah mudah bila Anda tidak terlibat di dalam tim selama periode waktu tertentu. Anda merasakan kecepatan berkurang, tetapi secara umum, aku merasa sehat,” ujar Zabaleta kepada situs klub.
Navas sendiri cukup memberikan kejutan di posisi barunya itu, dan Zabaleta pun terkesan dengan performa rekan setimnya itu. Menurut Zabaleta, penampilan Navas sangat bagus. Karena di mata Zabaleta, sangat penting bagi tim memiliki pemain dengan kemampuan di berbagai posisi di lapangan.
“Memiliki alternatif sebanyak mungkin. Kemudian manajer memiliki pilihan terakhir. Saya selalu berusaha untuk siap,” ucap Zabaleta.
Kini, setelah sembilan tahun di Etihad, Zabaleta akan dilepas Manchester City dan harus bersiap mencari klub baru untuk musim depan.
Kontraknya yang habis pada akhir musim nanti belum mendapat respons lagi dari pihak Manchester City. West Ham United menjadi peminat kuat untuk Zabaleta sejauh ini.
Advertisement