MotoGP: Rossi Diminta Terbiasa dengan Gaya Balap Zarco

Rossi dan Zarco sempat terlibat perseteruan di dua balapan MotoGP.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 07:12 WIB
Valentino Rossi dan Johann Zarco
Valentino Rossi bakal menguji motor Yamaha di Sirkuit Sepang, Malaysia, bersama Maverick Vinales dan Johann Zarco, pada 23-24 November 2016. (Paddock GP)

Liputan6.com, California - Persaingan di ajang MotoGP tahun ini banyak menyedot perhatian, terutama gesekan antar pembalap. Perseteruan Valentino Rossi dan Johaan Zarco sempat muncul ke permukaan dan menyedot perhatian.

Peristiwa yang paling menyedot perhatian adalah ketika Valentino Rossi disenggol Johann Zarco di dua balapan paruh musim MotoGP 2017. Insiden pertama terjadi pada Grand Prix Austin. Saat itu, keduanya saling bersenggolan saat berebut posisi ketiga pada lap ketujuh.

Kejadian kedua terjadi di Sirkuit Assen, Belanda, Juni lalu. Meskipun saat itu Rossi berhasil merebut podium pertamanya di musim ini, namun dia merasa ketakutan saat pembalap Yamaha Tech3 menyenggol bagian ban belakangnya.

Rossi sempat menunjukkan bekas tapak ban Zarco yang menempel pada bagian wearpack kepada wartawan. Pembalap Movistar Yamaha itu ingin memberikan bukti tentang gaya agresivitas salah satu pesaingnya tersebut di ajang MotoGP.



Legenda balap 500cc, Randy Mamola memberikan pandangannya terkait dua insiden tersebut. Menurutnya, Zarco hanya kurang beruntung karena yang disenggolnya merupakan juara dunia tujuh kali di kelas utama. Karena itulah, tambah Mamola, Rossi bereaksi.

 

Kritik Rossi

Valentino Rossi dan Johann Zarco
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (depan), mengungkap rahasia di balik performa impresif duo rookie Yamaha Tech 3, Johann Zarco dan Jonas Folger, pada balapan MotoGP Qatar, 26 Maret 2017. (Speedweek)

"Rossi mengatakan bahwa rivalnya tidak mengerti bagaimana mengukur jarak dan mengabaikan berapa banyak ruang yang dibutuhkan motornya serta terlalu agresif saat menyalip. Sejujurnya saya tidak setuju dengan pendapatnya. Saya percaya bahwa Zarco harus menunjukkan kemampuannya," ungkap Mamola seperti dikutip dari Motorsport, Rabu (12/7/2017).

"Apa yang kita hadapi sekarang adalah sesuatu yang telah kita lihat sebelumnya. Marc Marquez misalnya, ketika dia tiba di kelas utama pada tahun 2013, banyak orang mengeluhkan agresivitasnya, bahkan menandainya sebagai orang yang tidak kenal takut. Tapi setelah semua itu, ia menjadi juara dunia di tahun pertamanya di MotoGP. Sekarang semua orang mengerti bahwa gaya balapnya selalu berada di batas, tapi hampir tidak pernah berakhir," jelasnya.

Mamola meminta Rossi menyerahkan segalanya kepada FIM terkait aksi Zarco. Dia berharap persaingan antara pembalap MotoGP tidak menjadi lebih keruh sehingga sportivitas tetap dijunjung.

"FIM MotoGP Steward adalah satu-satunya yang dapat menilai hal tersebut dengan obyektif. Apa yang membuat Zarco menjadi magnet kritik adalah dia sering berjuang untuk posisi teratas, tapi Rossi dan seluruh pembalap top harus terbiasa dengan situasi ini. Jelas bahwa dia tidak akan mendapat perhatian yang sama jika berebut tempat ke-10," terangnya. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya