3 Tantangan Mourinho Bersama MU di 2017/2018

Mourinho lakoni musim kedua bersama MU.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Jul 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2017, 19:00 WIB
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, mengemban sejumlah misi pada 2017/2018.
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, mengemban sejumlah misi pada 2017/2018. (AFP/Robyn Beck)

Liputan6.com, Manchester - Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, terus berbenah menyambut 2017/2018. Dengan persiapan tersebut, Mourinho berharap dapat mempertahankan rekor bagus miliknya.

Pelatih asal Portugal itu tercatat selalu menjadi juara liga pada kampanye kedua bersama klub yang ditanganinya, mencakup FC Porto, Chelsea (dua kali), Inter Milan, dan Real Madrid. Kini Mourinho ingin melakukannya bersama MU.

Bukan tugas mudah karena Liga Inggris semakin kompetitif setiap tahunnya. MU mesti bersaing melawan lima tim yakni Chelsea, Manchester City, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur.

Mourinho dan MU memiliki tiga tantangan dalam mengarungi 2017/2018. Apa saja itu? Berikut penjabarannya.

Bursa Transfer

Victor Lindelof menandatangani kontrak empat tahun bersama Manchester United (MU). (Twitter)

Mourinho masih berkesempatan menambah kualitas skuat sebelum bursa transfer ditutup pada 31 Agustus mendatang. Sejauh ini dia sukses memperkuat lini depan (Romelu Lukaku) dan belakang (Victor Lindelof) dengan mendatangkan muka anyar.

Namun, dia masih khawatir akan sektor tengah. Nemanja Matic, Eric Dier, dan Ivan Perisic tidak kunjung berlabuh di Old Trafford.

"Saya ingin dua pemain. Tapi saya mungkin saya cuma bisa membeli satu," keluh Mourinho, dikutip Sky Sports.

Lebih Produktif

Kesuksesan MU akan ditentukan keberhasilan meraih kemenangan. Dalam hal ini, Mourinho membutuhkan para penyerang miliknya untuk lebih rajin mencetak gol.

Lukaku merupakan salah satu solusi. Tapi, pemain asal Belgia ini tidak bisa berbuat apa-apa jika tidak mendapat umpan.

Romelu Lukaku menanti umpan-umpan matang Henrikh Mkhitaryan. (AFP/Oli Scarff)

Di sini MU harus lebih kreatif. Dan merupakan tugas Mourinho agar anak asuhnya melakukannya.

Pada 2016/2017, MU kalah produktif dari Bournemouth. Mereka juga mencatat 15 hasil imbang.

Kompetisi Eropa

Louis van Gaal gagal membawa MU lolos fase grup Liga Champions 2015/2016. (Reuters/Carl Recine)

Selain Liga Inggris, MU juga akan tampil di Liga Champions. Mereka kembali ke kompetisi paling elite antarklub Eropa itu usai menjuarai Liga Europa 2016/2017.

Tergantung hasil undian, pendukung MU akan senang jika Mourinho bisa membawa tim kesayangan melewati fase grup. Sebab, Louis van Gaal gagal melakukannya ketika MU terakhir kali berpartisipasi pada 2015/2016.

Namun, Mourinho tidak akan puas dengan capaian tersebut. Memiliki rekor sebagai pelatih paling banyak menembus semifinal (delapan kali), plus dua kali jadi juara, dia akan menetapkan babak empat besar sebagai target.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya