Konsisten, Sang Ayah Doakan Dovi Juara Dunia MotoGP

Dovi dinilai memiliki modal untuk menjadi juara dunia MotoGP 2017.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 16 Agu 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 15:15 WIB
MotoGP
Persaingan yang terjadi antara Andrea Dovizioso, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa pada MotoGP Austria 2017. (Jure Makovec / AFP)

Liputan6.com, Forlimpopoli Ducati tentu bangga dengan aksi dan performa Andrea Dovizioso pada MotoGP 2017. Ia mampu melebihi ekspektasi saat Ducati berharap banyak pada kehadiran Jorge Lorenzo dari Yamaha.

Tak percuma Ducati lebih memilih Dovi ketimbang Andrea Iannone untuk menjadi pembalap utama di MotoGP 2017. Faktanya, Dovi yang membawa Ducati bisa menegakkan kepala sepanjang MotoGP 2017 di tengah persaingan dengan Honda dan Yamaha.

Secara keseluruhan, sudah empat podium disumbangkan pembalap berusia 31 tahun itu. Hebatnya, tiga di antaranya berupa podium juara, yakni pada MotoGP Italia, Catalunya, dan Austria yang baru dihelat pada Minggu (13/8/2017).

Pada balapan itu, Dovi membuktikan bahwa Ducati bisa mengalahkan kecepatan Repsol Honda yang ditunggangi Marc Marquez. Hal itu yang membuat Antonio Dovizioso, ayah Dovi, yakin putranya bisa menjadi juara dunia MotoGP 2017.

"Sebagai orangtua, saat ia dilahirkan pada 23 Maret 1986, saya mengatakan ia akan menjadi juara dunia. Saya selalu memercayainya. Ia beruntung karena memiliki bakat. Dari awal saat saya di lintasan motorcross, kami sudah melihat bakatnya. Dan ia melakukan bagiannya," kata Antonio, dikutip Tuttomotoriweb.



Meski belum berakhir, MotoGP 2017 bisa disebut sebagai musim terbaik Dovi. Sejak melakoni debut pada MotoGP Qatar 2008, tak pernah sekali pun pembalap Italia itu mampu meraup tiga podium juara dalam semusim.

Siap Ambil Risiko

Rapor positif di musim ini pun menjadikan dirinya sebagai pesaing terkuat Marquez dalam perburuan gelar juara dunia. Saat ini Dovi menempati posisi kedua klasemen pembalap dengan raihan 158 poin, hanya terpaut 16 poin dari The Baby Alien dari 11 balapan yang sudah dijalani.



"Setelah lima tahun bekerja, mereka sukses membuat gebrakan berdasarkan kebutuhan mereka dan mampu menjinakkan Ducati. Sekarang ia merasa aman dan bisa melakukan hal-hal yang harus dilakukan," ujar Antonio.

"Sebelumnya, ia tak mau mengambil risiko untuk menghindari berakhir di lintasan saat lomba berjalan. Sekarang, ketika Anda merasa aman, itu akan seperti binatang liar," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya