Liputan6.com, Bekasi - Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla Aspas akan menggunakan laga melawan Guyana sebagai bahan evaluasi untuk memecahkan masalah yang ada. Laga tersebut akan digelar pada Sabtu (25/11/2017) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Milla telah membimbing Timnas U-23 dan senior sejak Maret 2017 lalu. Beberapa negara di Asia Tenggara, Oceania, hingga Amerika Latin sudah menjajal kekuatan Hansamu Yama dan kawan-kawan.
Advertisement
Baca Juga
"Pertandingan ini seperti biasa adalah ujian untuk tim U-23. Ujian untuk tim saya apakah mereka bisa berkompetisi dan di sinilah momennya, momen persiapan ini akan kita maksimalkan sebaik mungkin supaya bisa kita cari kesimpulan dari masalah-masalah yang terjadi di beberapa hari yang lalu," kata Milla dalam jumpa pers, Jumat (24/11).
Pekan lalu, pelatih asal Spanyol itu mendampingi Timnas Indonesia U-23 dan timnas senior dalam laga melawan Suriah U-23 pada 16 dan 18 November 2017. Hasilnya, skuat Garuda kalah berturut-turut 2-3 dan 0-1 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Guyana dipilih PSSI lantaran memiliki peringkat FIFA yang sama dengan Indonesia pada Oktober lalu. Sebelum naik peringkat 154 FIFA, Timnas Indonesia dan Guyana sama-sama berada di urutan 165 dunia.
"Kenapa Guyana? Menurut saya karena kita ingin mencoba mencari lawan yang kira-kira bisa satu level dengan kita. Kita bisa mencari tim yang menuntut performa yang sangat tinggi di lapangan, karena sebelumnya Suriah punya level pertandingan yang cukup tinggi," tutur Milla.
"Saya ingin anak-anak bisa berkompetisi lagi seperti yang saya katakan biasanya. Saya ingin lihat tim Guyana seperti apa, karena secara fisik mereka sangat kompetitif di lapangan dan mendominasi bola-bola udara," ujar eks pemain Barcelona itu.
Pemecahan Masalah
Guyana dianggap Luis Milla punya karakter permainan yang jauh berbeda dengan Suriah. Dia berharap mendapat pemecahan masalah dari penampilan Timnas Indonesia U-23 pada tahun ini.
Milla telah mendampingi skuat Garuda Muda di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 dan SEA Games 2017. Tugas terakhirnya bersama Timnas Indonesia adalah mempersiapkan 23 pemain terbaik untuk tampil di Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia.
"Kita mau mencoba cari lawan yang berbeda, yang punya style berbeda, karena kemarin Suriah punya gayanya sendiri. Dan yang paling penting kita bisa mendapatkan konklusi dari masalah-masalah yang akan ada besok," katanya.
Â
Advertisement