Terungkap, Niat Jahat PSG untuk Real Madrid

PSG sempat meminta polisi tak menjaga bus Real Madrid.

oleh Defri Saefullah diperbarui 11 Mar 2018, 07:45 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 07:45 WIB
Kalah dari Real Madrid, Edison Cavani Tertunduk Lesu
Para pemain Paris Saint-Germain (PSG) menyapa penggemar setelah kalah melawan Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis, Selasa (6/3). (AP Photo/Christophe Ena)

Liputan6.com, Paris - Paris Saint-Germain (PSG) terungkap memang ingin memberi teror yang besar untuk Real Madrid. Tak lain, PSG ingin menjatuhkan mental pemain Real Madrid sebelum tampil pada leg dua babak 16 besar Liga Champions yang berlangsung di Parc d'Princes.

Saat pemain Real Madrid baru tiba di Paris, fans ultras PSG melempari hotel tempat menginap Los Blancos. Seperti dilansir as, teror ternyata tak sampai di situ.

PSG juga diketahui punya niat jahat saat pemain Real Madrid berangkat dari hotel menuju stadion. Kabarnya, PSG sempat meminta polisi agar tidak menjaga bus Real Madrid.

Namun, berdasarkan laporan L'Equipe, polisi tak mengabulkan permintaan PSG. Dan seperti diketahui, PSG tetap kalah 1-2 dari Real Madrid.

Cristiano Ronaldo dan Casemiro menjadi mimpi buruk untuk PSG. Kekalahan ini membuat PSG gagal melaju ke perempat final Liga Champions karena kalah 2-5 dari Real Madrid.

 

 

Diperiksa UEFA

Real Madrid
Real Madrid melangkah ke perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan agregat 5-2. (AFP/Christophe Simon)

Kabar soal niat jahat ini membuat UEFA turun tangan. UEFA akan memanggil PSG untuk menanyakan soal kebenaran ini.

Selain itu, UEFA akan menanyakan juga pelanggaran lainnya yang dilakukan suporter PSG. Diantaranya membawa flare ke stadion, menggunakan laser dan menghalangi tangga.

Pelatih Anyar

Buntut kekalahan PSG atas Real Madrid membuat klub milik Qatar itu dikabarkan mencari pelatih baru. PSG akan mengganti Unai Emery sebagai pelatih.

Berdasarkan polling L'Equipe, fans lebih menyukai Diego Simeone sebagai suksesor Emery. Dia mendapatkan 28 persen suara, unggul dari Carlo Ancelotti yang mendapatkan 16 persen suara. Pada posisi ketiga ada Antonio Conte yang mendapatkan 14 persen suara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya