Liputan6.com, Jakarta - Laga Liverpool dengan Manchester City pada perempat final musim ini menjadi pertemuan antartim Inggris pertama di Liga Champions sejak 2011.
Merujuk sejarah, publik bisa menantikan duel sengit. Sudah banyak terjadi pada kesempatan sebelumnya pertandingan tersebut berjalan menarik.
Advertisement
Baca Juga
Partai Chelsea dan Liverpool yang berakhir 4-4 pada 2009 merupakan salah satunya. Tidak lupa kemenangan dramatis Manchester United (MU) atas Chelsea di final Liga Champions 2008.
Pertemuan antartim Inggris memang layak ditunggu. Pasalnya, mereka membawa atmosfer dan gairah lokal ke panggung internasional.
Apa saja pertandingan terpanas tim Inggris di Liga Champions? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Arsenal 1-3 Manchester United, 4 besar 2008/2009
Berstatus juara bertahan, MU bertemu dengan Arsenal. The Red Devils pun menunjukkan kualitas, terutama pada leg kedua. Mereka memimpin setelah Park Ji-sung memanfaatkan blunder Kieran Gibbs.
Cristiano Ronaldo kemudian melepaskan tendangan bebas jarak jauh yang membuat Manuel Almunia terperangah.
Menit 61, Ronaldo kembali menempatkan bola di dalam gawang. Arsenal kemudian mendapat hadiah hiburan melalui gol penalti.
Advertisement
Chelsea 4-4 Liverpool, 8 besar 2008/2009
Ini hanya satu dari banyak pertemuan antara kedua klub. Di antara sekian banyak duel, ini adalah salah satu yang terbaik.
Chelsea menatap leg kedua dengan keunggulan 3-1 secara agregat dan tampaknya akan melaju ke semifinal. Namun, Liverpool nyatanya tak semudah itu ditaklukkan.
Liverpool mencetak gol lebih awal ketika Fabio Aurelio memperdaya Petr Cech dengan tendangan bebasnya. Mereka bahkan gantian dapat angin segar setelah penalti Xabi Alonso menyamakan kedudukan agregat.
Namun, kegembiraan The Reds tidak bertahan lama. Chelsea mencetak dua gol hanya dalam enam menit selepas jeda, melalui Didier Drogba dan Alex.
Frank Lampard menambah kesengsaraan Liverpool, yang kemudian balik unggul melalui Lucas Leiva dan Dirk Kuyt. Namun, Chelsea mampu menyamakan kedudukan lewat gol kedua Lampard.
Liverpool 4-2 Arsenal, 8 besar 2007/2008
Setelah bermain 1-1 pada laga pertama, Arsenal mengambil inisiatif dengan memimpin pada duel kedua di Anfield. Adalah Abou Diaby yang membuat tim tamu tersenyum.
Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama menyusul tandukan Sami Hyypia. Liverpool bahkan balik memimpin lewat Fernando Torres.
Laga semakin sengit karena Emmanuel Adebayor menyamakan kedudukan bagi Arsenal. Sayang, pesta menjadi milik Liverpool.
Dengan partai menyisakan enam menit, The Reds berjaya dengan gol Steven Gerrard dan Ryan Babel.
Advertisement
Manchester United 1-1 Chelsea, final 2007/2008
Dalam pertandingan di Stadion Luzhniki, Moskow, MU mengalahkan Chelsea secara dramatis. Pertandingan ini boleh dibilang salah satu yang paling sengit pertemuan antartim Inggris.
Cristiano Ronaldo mengawali keunggulan The Red Devils. Namun, jelang turun minum, Chelsea menyamakan kedudukan melalui Frank Lampard.
Hingga wasit Lubos Michel meniup peluit panjang, papan skor tidak berubah. Alhasil, pertandingan dilanjutkan adu penalti.
Ronaldo yang jadi pahlawan terpaksa murung usai gagal menjadi eksekutor kedua MU. Namun, di ambang kekalahan, bek Chelsea John Terry terpeleset sehingga tendangannya melebar.
Nicolas Anelka kemudian juga gagal menjalankan tugas sebagai algojo. MU pun meraih gelar ketiga mereka.
Liverpool 1-0 Chelsea, 4 besar 2004/2005
Salah satu pertandingan Liga Champions yang paling ketat dan kontroversial sepanjang masa. Chelsea mengunjungi Anfield yang sudah dinobatkan sebagai juara Liga Inggris. Jose Mourinho pun berambisi menjadi pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions secara beruntun dengan tim berbeda.
Namun, harapan Chelsea dan Mourinho kandas. Akibatnya adalah gol hantu Luis Garcia. Hingga sekarang masih jadi perdebatan apakah usaha pemain Spanyol itu melewati garis gawang atau tidak.
Banyak pihak mengklaim aksi Garcia yang langsung menggelar selebrasi meyakinkan wasit untuk memberikan gol. (Eka Setiawan)
Advertisement