Liputan6.com, Jakarta Liverpool bakal bertemu Real Madrid pada babak final Liga Champions, 26 Mei 2018. Liverpool melangkah ke Kiev, Ukraina, setelah menyingkirkan AS Roma dengan agregat 7-6.
Tidak mudah bagi The Reds menggenggam tiket final. Meski di semifinal leg pertama menang 5-2, Liverpool harus menghadapi pertempuran sengit di markas Serigala Roma.Â
Advertisement
Baca Juga
Tampil di Stadio Olimpico, Liverpool justru kalah 2-4. Beruntung kekalahan ini tidak menghalangi langkah The Reds ke final karena masih unggul agregat 7-6 atas AS Roma.Â
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, tidak membantah pasukannya porak-poranda dihantam AS Roma. "Pertandingan yang liar. Mereka melakukan segala upaya dan menghukum lewat serangan balik, tapi kemudian kami mampu mencetak gol," ujar Klopp seperti dilansir AS.Â
"Lalu barisan belakangan kami terlalu ke dalam dan Anda tidak bisa bermain seperti ini. Setiap serangan balik selalu berbahaya bagi kami tapi kami tidak menyadari itu. Kami terlalu sabar. Kami biasanya tampil lebih baik--Anda tahu itu," beber Klopp menambahkan.Â
Klopp juga mengakui kalau pasukannya beruntung bisa lolos dari sergapan Serigala Ibu Kota. Dan menurutnya, bukan hanya Liverpool yang mebutuhkan itu menuju ke final.Â
"Kami 100 persen layak ke final. Anda tidak datang tanpa keberuntungan. Malam ini kami hanya sekali membutuhkan itu. Real Madrid juga membutuhkan keberuntungan kemarin. Seperti itulah, anak-anak layak mendapatkannya," beber pelatih 50 tahun itu.Â
Sama halnya dengan Liverpool, Real Madrid juga gagal menyapu bersih dua laga semifinal dengan kemenangan. Setelah mengalahkan Bayern Munchen 2-1 di Allianz Arena pada leg pertama, Los Blancos justru tertahan 2-2 saat tampil di Santiago Bernabeu pada leg kedua.Â
Â
Â
Minim Pengalaman
Sementara itu, ini jadi kali ketiga secara beruntun Real Madrid berhasil melaju ke final Liga Champions. Los Blancos kini di ambang hattrick juara kompetisi antaklub Eropa tersebut.
Bagi Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, final nanti juga bukan pengalaman baru. Sebab sejak menangani Madrid, Zidane sudah dua kali mempersembahkan trofi si Kuping Besar.
Sebaliknya, Klopp justru minim pengalaman melewati partai puncak. Dalam lima babak final terakhir yang dilalaluinya, Klopp belum sekalipun berhasil mempersebahkan gelar bagi tim.Â
"Kami harus mulai memenangkan sesuatu, tapi saya tahu itu. Semua terus-terusan mengingatkan saya kalau saya gagal pada lima final terakhir, tapi kami akan mencobanya dan pergi ke sana lagi," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.Â
Â
Advertisement