MotoGP: Rossi Bikin Dovi Gagal Jadi Pembalap Utama Yamaha

Gagal jadi pembalap utama Yamaha, Dovi pun beralih ke Ducati pada MotoGP 2013.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Mei 2018, 07:15 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 07:15 WIB
Andrea Dovizioso, MotoGP
Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso saat beraksi pada latihan bebas MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Bugatti, Le Mans. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Andrea Dovizioso adalah pembalap yang menjajal MotoGP dengan tiga tim berbeda. Semuanya adalah tim dengan nama besar. Bahkan, ia sempat punya kesempatan jadi pembalap utama Yamaha.

Pada awal petualangannya di kelas MotoGP, Dovi tercatat sebagai pembalap Honda. Namun, pada 2008 atau musim debutnya, Dovi lebih dulu memperkuat tim satelit Honda. Baru setelah itu ia jadi pembalap utama Honda dalam tiga musim.

Setelah mengumpulkan satu kemenangan dan 15 podium dalam tiga musim sebagai pembalap Repsol Honda, Dovi beralih ke Yamaha dan memperkuat Tech 3. Meski hanya di tim satelit, pembalap Italia itu memiliki rapor yang luar biasa.

Sepanjang MotoGP 2012, ia sukses mengumpulkan enam podium dari 18 balapan. Hal itu yang membuat Dovi digadang-gadang akan jadi rekan setim Jorge Lorenzo di tim Movistar Yamaha. Sayang, wacana tersebut tak terwujud karena Valentino Rossi memutuskan kembali ke Yamaha usai terpuruk di Ducati.

"Ide saya dan Simone Battistella (manajernya) adalah ke tim resmi Yamaha pada 2013. Ini adalah pemikiran yang logis. Saya bekerja dengan sangat baik di Tech 3. Lalu, Ben Spies sebagai rekan Lorenzo di Yamaha juga memburuk. Bahkan, pada akhir 2012, ia finis di bawah saya," ujar Dovi, dikutip Tuttomotoriweb.

 

Hijrah ke Ducati

Andrea Dovizioso, MotoGP
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. (JAVIER SORIANO / AFP)

Dengan kembalinya Rossi ke Yamaha, Dovi yang kecewa dengan gagalnya wacana promosi ke tim inti mulai mencari tempat lain. Pada akhirnya, ia justru jadi pengganti Rossi sebagai pembalap Ducati.

"Ide untuk membentuk Lorenzo-Dovizioso untuk musim 2013 selalu lebih masuk akal. Yamaha tak mengambil posisi. Tak lama kemudian, Lin Jarvis memahami Simone bahwa mungkin lebih baik membiarkannya pergi dan mencari tempat lain. Faktanya, Valentino ingin menyerah dan kembali ke tempat ia memulai," Dovi menambahkan.

Sampai saat ini, kebersamaan Dovi dengan Ducati masih berlanjut. Bahkan, kini pembalap berusia 32 tahun itu jadi salah satu sosok yang diistimewakan Ducati. Kontraknya pun baru diperpanjang hingga musim 2020. Kontrak itu diberikan setelah dirinya tampil sebagai runner-up MotoGP 2017.

Statistik Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 180 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1942 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya