Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?

Tunggangi Ducati di MotoGP 2019, Petrucci Ingin Jadi Stoner

Stoner tampil sebagai juara dunia MotoGP 2007 bersama Ducati.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 07 Jun 2018, 07:15 WIB

Diterbitkan 07 Jun 2018, 07:15 WIB

Pembalap Pramac Racing, Danilo Petrucci ingin seperti Casey Stoner saat masih memperkuat Ducati pada MotoGP 2007-2010. (Twitter/Pramac Racing)

Liputan6.com, Jakarta - Membalap untuk Ducati di kelas MotoGP adalah mimpi terpendam Danilo Petrucci. Kini, ia akan segera mewujudkan mimpinya mulai musim 2019. Mendapat kepercayaan sebesar itu, Petrucci siap membayarnya.

Kepergian Dani Pedrosa dari Honda usai MotoGP 2018 benar-benar membawa berkah bagi Petrucci. Itu karena Jorge Lorenzo ditunjuk sebagai pengganti Pedrosa. Akhirnya, satu tempat kosong di kursi Ducati pun bisa diisi namanya.

Sejatinya, penunjukkan Petrucci sudah direncanakan Ducati sejak lama. Mereka menyoroti aksi memukau pembalap asal Italia itu meski hanya memperkuat tim satelit Pramac Racing. Ducati pun yakin aksi Petrucci bisa jauh lebih hebat jika diberikan motor Yamaha.

Petrucci pun ingin segera membuktikan prediksi itu saat MotoGP 2019. Tak main-main, ia berharap bisa jadi The Next Casey Stoner di Ducati. Artinya, tujuan utama Petrucci adalah jadi juara dunia MotoGP.

"Saya berjanji akan memberikan semua yang saya miliki dan jadi salah satu pembalap yang akan selalu diingat fans Ducati. Saya berpikir soal pembalap seperti Stoner, (Loris) Capirossi, (Tony) Bayliss, saya akan bekerja untuk jadi salah satu dari mereka," Petrucci memastikan, dikutip GPOne.

Sumbangsih Stoner

Casey Stoner. (Tuttomoriweb)

Seperti diketahui, Stoner adalah pembalap yang selama ini jadi tolak ukur Ducati. Itu karena Stoner adalah satu-satunya pembalap yang mampu membawa Ducati meraih gelar juara dunia. Prestasi itu diukir pada musim 2007.

Sampai saat ini, belum ada pembalap yang mampu menyamai prestasi Stoner bersama Ducati. Andrea Dovizioso yang tampil gemilang di musim 2017 hanya mampu jadi runner-up. Di musim ini, peluang Dovi untuk jadi juara dunia terbilang minim.

"Saya sudah memiliki motor pabrikan dan Ducati selalu melakukan segalanya untuk membuat saya jadi cepat. Beberapa hal akan berubah dalam tim pabrikan meski tim Pramac sangat kompetitif. Saat ini, saya ingin menyelesaikan musim dengan bertarung di lima besar," Petrucci menegaskan.