Profil Tim Argentina di Copa America 2019: Bersatu untuk Lionel Messi

Sekarang kesempatan yang bagus bagi Argentina untuk mengakhiri paceklik gelar Copa America, yang terakhir mereka raih 26 tahun lalu.

oleh Aning Jati diperbarui 14 Jun 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 05:00 WIB
Timnas Argentina
Gelandang Argentina, Lionel Messi, berlari ringan saat latihan di Valdebebas, Madrid, Senin (18/3). Latihan ini merupakan persiapan jelang laga persahabatan melawan Venezuela. (AFP/Gabriel Bouys)

Jakarta - Timnas Argentina akan memulai perjuangan memenangkan mahkota juara Copa America 2019, Minggu (16/6/2019). Lawan pertama mereka adalah Kolombia.

Di Copa America 2019, Timnas Argentina tergabung di Grup B, selain bersama Kolombia, juga Paraguay dan tim tamu undangan, Qatar.

Kiprah Argentina dalam Copa America lebih dari dua dekade terakhir selalu berakhir pahit. Timnas Argentina kalah sebanyak empat kali dalam lima partai final terakhir. La Albiceleste paceklik gelar di Copa America sejak 26 tahun terakhir.

Kali terakhir Argentina mengangkat trofi di ajang ini, terjadi pada edisi 1993. Ketika itu di final, La Albiceleste menekuk Meksiko 2-1. Setelah itu, Argentina belum jadi juara lagi.

Padahal, di masa lalu mereka terbilang merajai Copa America, dengan total mencatatkan 14 gelar, hanya kalah dari Uruguay yang total membukukan 15 gelar.

Argentina sanggup melaju hingga partai final sebanyak empat kali setelah 1993 (edisi 2004, 2007, 2015, dan 2016), namun gagal jadi juara. Partai puncak dua edisi terakhir menyisakan kenangan pahit, karena selalu kalah lewat adu penalti dengan lawan yang sama pula; Cile.

Kendati tetap masuk kandidat juara, dalam edisi kali ini Argentina pilih "merendah". Mereka justru memfavoritkan Brasil, meski tim tuan rumah bakal bermain tanpa sang superstar, Neymar.

Di sisi lain, banyak yang meyakini, inilah momen tepat bagi Argentina untuk jadi juara. Banyak pula yang meyakini, performa Argentina "tergantung" pada megabintang mereka; Lionel Messi.

Bahkan sang pelatih, Lionel Scaloni, mengakui hal itu. Scaloni menyebut ada dua syarat yang bisa membuat skuatnya bersinar dalam Copa America 2019.

Yang pertama tim asuhannya bisa bermain solid sebagai sebuah kesatuan, dan yang kedua, Messi sanggup tampil sebagus di Barcelona.

Tak bisa dimungkiri, Messi kerap melempeng jika meninggalkan Barcelona dan bermain bersama Timnas Argentina. Fakta itu membuatnya belum mengecap gelar bergengsi bersama negara, sebuah kelemahan dalam deret prestasi sensasional yang diukirnya selama ini.

Sebuah janji sudah disampaikan rekan Messi di Timnas Argentina, yakni Sergio Aguero. Pemain Manchester City itu bakal melakukan yang terbaik untuk menghadirkan gelar bersama Tim Tango, yang akan dipersembahkan buat Messi. 

Apa pun alasannya, motivasi demi memenangi gelar perlu dimiliki setiap pasukan Lionel Scaloni pada Copa America 2019. Mereka tentu tak ingin bisa ke final, namun lalu jadi pencundang di laga puncak itu, seperti yang terjadi dalam dua edisi terakhir.

 

Lionel Scaloni (Pelatih)

Lionel Scaloni
Pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni, memimpin pasukannya Meksiko pada laga persahabatan yang berlangsung di stadion Malvinas, Rabu (21/11). Argentina menang 2-0 atas Meksiko (AFP/Andres Larrovere)

Lionel Scaloni menduduki kursi pelatih Timnas Argentina menggantikan Jorge Sampaoli menyusul hasil buruk di Piala Dunia tahun lalu di Rusia. Di Piala Dunia 2018, Scaloni merupakan asisten Sampaoli.

Jabatan pelatih kepala ini jadi yang pertama buat Scaloni. Sebelum jadi asisten pelatih Timnas Argentina pada 2017, Scaloni juga membantu Sampaoli di Sevilla.

Semasa masih aktif bermain, Scaloni jadi amunisi saat Deportivo La Coruna memenangi gelar La Liga 1999-2000. Ia juga mengantongi tujuh caps bersama Timnas Argentina.

Di awal kepemimpinannya di Tim Tango, dia mencatatkan enam kemenangan dari sembilan pertandingan.

Paceklik gelar membuat beban yang dipikulnya di Timnas Argentina menjadi berat. Tantangan pun ada di depan mata pelatih 41 tahun ini, termasuk dalam menentukan skuat terbaik yang akan jadi amunisi memberikan gelar pada negara pada turnamen ini.

Pemain Kunci

Lionel Messi
Reaksi Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi pada laga 16 Besar Piala Dunia 2018, di Kazan Arena, Sabtu (30/6/2018) malam WIB. (AFP/Franck Fife)

Lionel Messi

Bisa dibilang, Lionel Messi adalah kunci Timnas Argentina saat ini. Jika dia bermain sebagus ketika membela Barcelona, La Albiceleste bisa "terkena" dampaknya. Sebaliknya, jika melempem, sulit buat Argentina tampil menawan.

Dukungan dari rekan satu tim akan banyak membantu Messi untuk menampilkan performa terbaiknya. 

Messi sempat menyatakan break dari timnas selepas kegagalan di Piala Dunia 2018. Namun, ia comeback pada Maret lalu. 

Messi masih ingin berusaha mengangkat trofi bersama timnas. Apalagi, dia dikejar usia. Bisa jadi, ini jadi Copa America terakhir yang diikutinya. Setiap kesempatan harus ia manfaatkan untuk mengukir prestasi bersama Timnas Argentina.

Kendati kerap menerima kritik terkait penampilannya saat bersama timnas, Messi merupakan top scorer sepanjang sejarah timnas dengan koleksi 69 gol dalam 130 penampilan.

Sergio Aguero

Sergio Aguero datang ke timnas dengan segar. Ia baru saja mencatatkan treble bersama Manchester City, jadi ia diyakini bakal tampil onfire di Copa America 2019.

Apalagi lini serang jadi kekuatan utama Timnas Argentina dalam turnamen ini. Sang pelatih, Lionel Scaloni, menilai skuatnya punya "dinamit murni" di sektor depan yang diproyeksikan meledak di pertahanan lawan.

Aguero kemungkinan masuk pilihan utama di sektor penyerangan bersama Messi dan juga Paulo Dybala atau Angel di Maria.

Keinginan untuk membantu Messi meraih gelar, bisa jadi motivasi tambahan buat Aguero meledak di Copa America 2019

Daftar Pemain Timnas Argentina

Lionel Messi
Gelandang Argentina, Lionel Messi, berlari ringan saat latihan di Valdebebas, Madrid, Senin (18/3). Latihan ini merupakan persiapan jelang laga persahabatan melawan Venezuela. (AFP/Gabriel Bouys)

Kiper: Franco Armani (River Plate), Agustín Marchesín (America), Esteban Andrada (Boca Juniors)

Belakang: Juan Foyth (Tottenham Hotspur), Nicolas Tagliafico (Ajax), Renzo Saravia (Porto), German Pezzella (Fiorentina), Ramiro Funes Mori (Villarreal), Milton Casco (River Plate), Nicolas Otamendi (Manchester City)

Tengah: Leandro Paredes (PSG), Roberto Pereyra (Watford), Marcos Acuña (Sporting CP), Angel Di Maria (PSG), Guido Pizarro (UNAL), Rodrigo De Paul (Udinese), Guido Rodriguez (América), Giovani Lo Celso (Real Betis)

Depan: Sergio Aguero (Manchester City), Lionel Messi (Barcelona), Matias Suarez (River Plate), Paulo Dybala (Juventus), Lautaro Martinez (Internazionale)

Sumber: Berbagai sumber

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya