Bidik Generasi Milenial, Indonesia Open 2019 Akan Lebih Instagramable

Panitia Pelaksana (panpel) Indonesia Open 2019 melakukan berbagai cara untuk menarik animo penonton hadir ke arena.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 28 Jun 2019, 08:40 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2019, 08:40 WIB
Blibli Indonesia Open 2018
Kemeriahan fans Indonesia saat menyaksikan Blilbli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, (8/7/2018). Indonesia memborong dua gelar melalui Kevin/Marcus dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Panitia Pelaksana (panpel) Indonesia Open 2019 melakukan berbagai cara untuk menarik animo penonton. Salah satunya mereka akan melakukan terobosan yang disesuaikan untuk generasi kekinian atau lebih sering disebut milenial.

Untuk itu, Panpel Indonesia Open 2019 telah menyiapkan beragam spot foto yang akan memancing para penonton untuk berfoto maupun swafoto dan mengunggahnya di media sosial Instagram.

Konsep yang dinamakan instagramable ini pernah dipraktekkan pada Djarum Superliga Badminton 2019 di Bandung pada Februari lalu. Panpel Indonesia Open 2019 pun tertarik untuk menyontek inovasi tersebut agar penyelenggaraan turnamen lebih meriah dan menyasar generasi milenial yang memang hobi bermain Instagram.

"Sekarang kan sudah era global. Saya bocorkan sedikit. Nantinya, akan lebih instagramable," ujar Ketua Panpel Indonesia Open 2019, Achmad Budiharto.

"Seperti kemarin saat kejuaraan di Bandung. Ada spot foto yang menyediakan 3 dan 4D. Jadi, mengundang orang untuk berinteraksi melalui Instagram," kata Achmad.

Indonesia Open 2019 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada 16-21 Juli 2019. Sebanyak 236 pebulutangkis dari 20 negara akan memerebutkan total hadiah 1,25 juta dollar AS atau senilai Rp17.7 miliar.

 

Generasi Milenial Sebagai Target Promosi

236 Pebulutangkis Siap Ramaikan Indonesia Open 2019
Atlet Gloria Widjaja, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, Ketua Panitia Pelaksana Achmad Budiharto, CEO Blibli.com Kusumo Martanto, Ketum PP PBSI Wiranto dan dan Atlet Marcus Gideon foto bersama usai konferensi pers, Jakarta, Rabu (26/6/2019). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Budiharto mengatakan, pengemasan Indonesia Open 2019 perlu disesuaikan dengan era kekinian. Supaya bulutangkis makin digandrungi anak muda, maka diras perlu menciptakan terobosan yang tidak membosankan.

"Kami sudah tes pasar dan ternyata masuk di kalangan milenial. Akan sangat penting bagi kami agar olahraga ini tidak hanya untuk orang tua, namun generasi ke depannya," tutur Budiharto.

"Secara komersial, akan menjadi satu hal yang positif bagi kami. Sebab, semakin tinggi nilai komersialnya, maka semakin banyak orang yang berbisnis di sana. Kan, membuat perhelatan seperti ini tak murah," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya