Polemik dengan KPAI, Ini Penjelasan PB Djarum Setop Audisi Umum Bulu Tangkis Mulai 2020

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuduh PB Djarum mengeksploitasi anak.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Sep 2019, 13:06 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2019, 13:06 WIB
Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019
Sebanyak 24 atlet berhasil meraih Super Tiket dari Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang digelar di GOR KONI, Kota Bandung. (dok. PB Djarum)

Jakarta - PB Djarum akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis mulai 2020. Djarum Foundation selaku induk mengambil langkah untuk meredakan polemik yang muncul akhir-akhir ini. 

Djarum Foundation mulai menjaring calon bintang bulu tangkis masa depan sejak 2006. Namun, perhelatan pada 2019 ini akan menjadi audisi terakhir. 

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengungkapkan itu dalam acara konferensi pers, di Hotel Aston, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019). Acara tersebut dilaksanakan menjelang rangkaian kedua audisi umum tahun ini, yang diselenggarakan mulai Minggu (8/9/2019) hingga Selasa (10/9/2019), di GOR Satria, Purwokerto.

"Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini kita menurunkan semua brand PB Djarum. Pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kami menurunkannya," kata Yoppy, seperti dilansir situs Djarum Badminton

"Kedua, kaus yang dibagikan kepada anak-anak tidak akan kami bagikan lagi seperti sebelumnya. Mereka akan memakai kaus asal klubnya masing-masing, dan itu sudah lebih dari cukup. Kami sudah memutuskannya, tidak ada deal-dealan lagi, diterima atau tidak, kami sudah memutuskan seperti itu," ungkap Yoppy.

"Kemudian pada Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena pada 2020 kami memutuskan menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu, biar reda dulu. Masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," jelas Yoppy.

Janji PB Djarum

Yoppy Rosimin
Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Fondation, saat sesi jumpa pers di GOR Jati, Kudus, Kamis (6/9/2018). (Bola.com/Dok. PB Djarum)

Keputusan itu diambil terjadi akibat polemik yang berkepanjangan sejak beberapa waktu lalu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuduh PB Djarum mengeksploitasi anak. KPAI mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.

"Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau. Tahun lalu kami dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kami bukan produk rokok," ujar Yoppy.

Meskipun banyak pihak yang mendukung PB Djarum untuk terus melakukan penjaringan atlet potensial lewat audisi umum, Yoppy tetap menegaskan tahun in merupakan penyelenggaraan terakhir.

"Banyak yang mendukung kami seperti dari para legenda, dan PP PBSI. Tetapi sementara akan dihentikan dulu tahun depan. Kami akan diskusi di dalam mengenai format ke depannya seperti apa," tegas Yoppy.

"Tetapi bulu tangkis harus tetap semangat. PB Djarum akan berada di garda terdepan untuk pembibitan-pembibitan usia dini dengan segala upaya. Tetapi audisi sementara dihentikan dulu. Jadi nanti kalau ada yang menangis, saya minta maaf," tutur Yoppy.

Meski begitu, Audisi Umum Bulu Tangkis 2019 akan terus dilakukan hingga final di Kudus pada November.

"Ya dipastikan tahun in akan jalan terus hingga final dengan segala risikonya, karena tahun ini kami sudah janji kepada semua peserta," imbuh Yoppy.

 

Disadur dari: Bola.com

(Penulis: Yus Mei/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo, published 8/9/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya