AC Milan Nyaris Bangkrut dan Terlempar ke Serie B

Keterpurukan AC Milan pada saat ini sudah terlihat begitu jelas di depan mata. Ivan Gazidis tetap menegaskan bahwa target Milan saat ini adalah kembali bangkit.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2019, 10:55 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 10:55 WIB
Piatek Impresif, AC Milan Lolos Ke Semifinal Coppa Italia
Selebrasi pemain AC Milan usai Krzysztof Piatek mencetak gol pada menit ke-10 di laga perempat final Coppa Italia yang berlangsung di stadion San Siro, Milan, Rabu (30/1). AC Milan menang 2-0 atas Napoli (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Milan - AC Milan nyaris mengalami kebangkrutan sebelum Ivan Gazidis datang. Direktur Milan yang direkrut dari Arsenal itu, kemudian ditugasi membenahi manajemen klub.

Sebenarnya, Tanda-tanda masalah finansial dalam tubuh klub berjuluk Rossoneri tersebut sudah terlihat sejak lama. Semuanya berawal saat mantan pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi, memutuskan untuk menjual saham mayoritasnya ke publik.

Pengusaha besar asal China, Yonghong Li, kemudian mengambil alih klub tersebut dan langsung menyuntik dana segar. Milan sampai bisa menggelontorkan dana sebesar 172 juta pounds untuk memboyong 11 pemain sekaligus.

Sayangnya, perombakan tim secara besar-besaran tidak menggaransi kesuksesan untuk Rossoneri. Mereka tetap saja gagal menembus empat besar. Kepemilikan AC Milan lalu berpindah tangan ke Elliott Management karena Yonghong Li terlilit hutang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sempat Nyaris Bangkrut

AC Milan
AC Milan jaga peluang lolos Liga Champions (Miguel MEDINA / AFP)

Milan lalu berusaha mengencangkan perutnya. Pada musim lalu, klub tersebut coba menipiskan anggaran belanjanya. Walau pada akhirnya mereka tetap mengeluarkan uang 167 juta pounds karena harus membeli Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta di bulan Januari.

Musim ini, mereka semakin menipiskan anggaran belanjanya. Rafael Leao menjadi pembelian termahal mereka. Rossoneri pun mencatatkan pengeluaran sebesar 91,8 juta pounds pada musim ini.

Upaya merampingkan anggaran itu rupanya beralasan. Direktur Milan yang direkrut dari Arsenal, Ivan Gazidis, mengungkapkan bahwa tim manajemen diwarisi tugas untuk menyelamatkan Rossoneri dari jurang kebangkrutan.

"Kami mewarisi sebuah klub yang beresiko bangkrut dan bisa terlempar ke Serie B seperti Parma dan Fiorentina. Kami menemukan utang yang membawa kami keluar dari kejuaraan. Kami diharuskan menghadapi kesulitan, itu tak terbantahkan," ujarnya dikutip dari Football Italia.


Tekad Gazidis

Dengan kondisi yang morat-marit, Gazidis tetap menegaskan bahwa target Milan saat ini adalah kembali bangkit. Salah satunya adalah dengan berinvestasi dalam pembuatan stadion bersama rival sekota, Inter Milan.

"Jalannya terjal, namun kami harus bersabar. Kami masih akan membuat kesalahan, namun kami punya tekad. Kami ingin membuat Milan bangkit lagi, baik di Italia dan Eropa," lanjutnya.

"Kami akan melanjutkan perjalanan, kami ambisius, seperti yang terlihat dalam hasrat kami membangun stadion baru, yang bisa memberikan aliran pemasukan baru dan mengundang pemain baru," tandasnya.

Baru-baru ini, mereka melakukan pergantian sosok di kursi kepelatihan. Marco Giampaolo, yang diangkat sebagai subtitusi Gennaro Gattuso pada bulan Mei lalu, dipecat dan digantikan oleh Stefano Pioli.

Sumber: Football Italia

Disadur dari Bola.net (Yaumil Azis, published 10/10/2019)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya